Senin, 26 Desember 2011

Penyimpangan Sosial (Perilaku Menyimpang)

Standar Kompetensi : Menerapkan Nilai dan Norma Dalam Proses Pengembangan Kepribadian

Kompetensi Dasar    : Mendeskripsikan terjadinya perilakumenyimpang dan sikap-sikap anti sosial

PENYIMPANGAN SOSIAL

Picture


1. PENGERTIAN
Penyimpangan sosial adalah tindakana seseorang yang tidak sesuai dengan nila dan norma sosial. Contoh : pembunuhan, perampokan dsb.

2. BENTUK-BENTUK PENYIMPANGAN
Ada 2 bentuk penyimpangan sosial, yaitu :
a. Penyimpangan primer adalah penyimpangan dimana pelaku masih bisa diterima lagi oleh masyarakat. Penyimpangan ini bersifat termporer. Contoh : melanggar rambu-rambu lalu lintas.
b. Penyimpangan sekunder adalah penyimpangan dimana pelaku sulit diterima masyarakat. Penyimpangan ini yang pada umumnya sering disebut penyimpangan sosial dalam masyarakat. Contoh : Pembunuhan, pencurian dsb.

3. SIFAT-SIFAT PENYIMPANGAN SOSIAL
Ada 2 sifat penyimpangan sosial,yakni :
a. Penyimpangan positif adalah penyimpangan yang mengarah ke nilai yang lebih baik. Contoh : Emansipasi wanita
b. Penyimpangan negative adalah penyimpangan yang mengarah ke nilai yang lebih buruk. Contoh : pembunuhan, pencurian dsb.

4. PENYIMPANGAN DI LIHAT DARI PENYEBABNY
a. Penyimpangan akibat sosialisasi yang tidak sempurna, ada 2 pengertian adalah :
(1)   Penyimpangan akibat sosialisasi yang tidak sempurna adalah penyimpangan dimana terjadi ketidak sepadanan pesan-pesan yang disampaikan agen-agen sosialisasi dalam masyarakat. Contoh : merokok di sekolah tidak diperbolehkan, akan tetapi dalam kelompok bermain orang yang tidak merokok di jauhi teman-teman.
(2)   Penyimpangan akibat sosialisasi yang tidak sempurna adalah penyimpangan akibat meniru perilaku yang salah dari teladan dari pimpinan yang salah. Contoh : korupsi atasan yang ditiru bawahannya.

b. Penyimpangan akibat subbudaya menyimpang, ada 2 pengertian adalah :
(1)  Penyimpangan akibat subbudaya menyimpang adalah apabila terdapat perbedaan pandangan masa lalu dengan masa sekarang. Misal : Zaman dahulu korupsi adalah tindakan yang tercela tetapi masa sekarang dianggap hal yang wajar.
(2)  Penyimpangan akibat sub budaya yang menyimpang adalah apabila seseorang belajar pada kelompok yang menyimpang. Contoh : Ali masuk ke Gank Motor, kawasan kumuh dan kawasan prostitusi.

5. MACAM-MACAM PENYIMPANGAN SOSIAL
Ada 4 macam penyimpangan sosial adalah :
a. Kejahatan atau kriminalitas
adalah tindakan manusia yang tidak sesuai dengan aturan hokum.
Ada 5 jenis kejahatan, yakni :
(1) Crime without victim atau kejahatan tanpa korban adalah kejahatan yang tidak mengakibatkan penderitaan pada korban akibat tindak pidana orang lain.
(2) Kejahatan Terorganisir (organized crime) adalah pelaku kejahatan merupakan komplotan yang secara berkesinambungan melakukan berbagai cara untuk mendapatkan uang atau kekuasaan dengan jalan menghindari hokum. Misal : komplotan korupsi, penyediaan jasa pelacur.
(3) Kejahatan Kerah Putih (White collar crime) adalah kejahatan yang mengacu pada kejahatan  orang-orang terpandang atau berstatus tinggi. Misal : Korupsi, Kolusi.
(4) Kejahatan Kerah Biru (Blue Collar Crime) adalah kejahatan di lakukan orang-orang golongan rendah. Misal : Mencuri jemuran, sandal di masjid dsb.
(5) Penyimpangan Korporat adalah jenis kejahatan yang dilakukan atas nama organisasi dengan tujuan menaikkan keuntungan atau menekan kerugian. Misal : Perusahaan membuang limbah beracun.
b. Penyimpangan Seksual
adalah perilaku seksual yang tidak lazim dilakukan. Misal : Lesbian, Perzinahan, homoseksual dsb.
c. Konsumsi berlebihan
adalah penggunaan barang yang melebihi aturan yang semestinya. Misal : Narkoba dan alkoholisme.
d. Penyimpangan gaya hidup
adalah penyimpangan disebabkan oleh gaya hidup yang lain dari biasanya. Contoh : Eksentrik/Aneh (misal : lelaki beranting, cewek berambut pendek) dan arogansi/sombong (misal : sombong dengan kekayaan, kepandaian dsb.)

Aturan Sosial Sebagai Pengendalian Dalam Kehidupan Bermasyarakat

Standar Kompetensi: Menerapkan Nilai dan Norma Dalam Proses Pengembangan Kepribadian
Kompetensi Dasar : Menerapkan aturan-aturan sosial dalam kehidupan masyarakat 

JENIS LEMBAGA PEGENDALIAN MASYARAKAT.
  • Gosip
Gosip merupakan berita yang menyebar belum tentu atau tanpa berlandaskan kenyataan atau fakta.pada umumnya gossip muncul bila pernyataan secara terbuka tidak mungkin dilontarkan.gosip dapat berfungsi sebagai pengendalian sosial apabila ada budaya malu. Orang malu apabila menjadi sasaran gosip, maka ia berusaha berbuat baik dan sewajarnya.
  • Teguran
Teguran adalah peringatan yang dilakukan oleh satu pihak kepada pihak yang lain. Teguran bertujuan untuk menyadarkan pihak yang melakukan prilaku yang menyimpang. Teguran dapat dilakukan oleh seorang kepada orang lain, seorang kepada kelompok lain, satu kelompok pada seseorang atau dari kelompok kepada kelompok yang lain. Teguran dapat dilakukan secara lisan dan tertulis.
  • Hukuman (sanksi)
Hukum dan sanksi adalah prilaku tertentu yang sifatnya menegakkan atau menimbulkan penderitaan yang diberikan kepada pihak prilaku-prilaku menyimpang. Pemberian hukuman biasanya dilakukan oleh pihak yang berwenang. Hukum mempunyai dua fungsi yaitu:
Menyadarkan pelaku prilaku menyimpang sehingga tidak melakukan prilaku menyimpang lagi.
Memberikan contoh kepada pihak yang tidak melakukan prilaku menyimpang, bahwa bila mereka melakukan  perilaku menyimpang akan mendapatkan hukuman
  • Pendidikan
Pendidikan merupakan lembaga pengendalian sosial yang berperan sebagai tempat seseorang menjadi tahu, memahami, mengakui, dan bersedia berperilaku sesuai dengan norma yang berlaku dalam masyarakat .pendidikan dapat berlangsung dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat. Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang mampu mensinergikan antara pendidikan yang terjadi di dalam keluarga, sekolah dengan masyarakat.
  • Agama
Agama adalah suatu system terpadu yang terdiri atas kepercayaan dan praktik yang berhubungan dengan hal yang suci. Kepercayaan dan praktik tersebut mempersatukan semua orang beriman dalam suatu komunitas moral. Agama mengajarkan apa yang baik dan apa yang harus dilakukan umatnya.

MANFAAT LEMBAGA PENGENDALIAN MASYARAKAT.
  1. Membantu seseorang agar tidak melanggar norma sosial.
  2. Memberikan efek jera kepada pelaku pelanggar norma sosial.
  3. Mengubah orang yang berkepribadian buruk ke orang yang kepribadian baik.
  4. Menyadarkan pelaku prilaku menyimpang sehingga tidak melakukan prilaku menyimpang lagi.
  5. Memberikan contoh kepada pihak yang tidak melakukan prilaku menyimpang, bahwa bila mereka melakukan  perilaku menyimpang akan mendapatkan hukuman

PERAN GURU DALAM MENERAPKAN TATA TERTIB SEKOLAH.
Peran guru dalam menerapkan tata tertib sekolah sangatlah banyak, salah satunya yaitu sebagai motivator, dikatakan sebagai motivator karena guru sering memberikan nasihat-nasihat kepada siswa-siswanya agar tidak melakukan hal-hal yang melanggar tata tertib sekolah.selain itu guru juga berfungsi sebagai pembimbing dan pengawas dalam menerapakan tata tertib yang ada di sekolah. Di katakan sebagai pengawas karna guru memberikan efek rasa takut bagi siswa agar tidak melanggar tata tertib sekolah karna guru memiliki wewenang untuk memberikan hukuman kepada siswa yang melakukan pelanggaran.

SOLUSI YANG TEPAT DALAM PENERAPAN ATURAN SOSIAL.
Solusi yang tepat dalam penerapan aturan sosial adalah kesaran diri sendiri, kerana walaupun seseorang telah mengetahui aturan aturan sosial yang berlaku tetapi dia belum sadar akan dampak-dampak negatif jika melanggrar aturan-aturan tersebut, maka pasti orang tersebut akan melakukan pelanggaran juga. Maka Solusi yang tepat dalam penerapan aturan sosial meberikan nasihat-nasihat yang dapat membantu seseorang untuk menyadari perbuatannya.

PERAN ATURAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT.
Aturan sosial sangat berperan dalam kehidupan bermasyarakat karena tanpa adanya aturan sosial kehidupan masyarakat akan terbengkalai dan timbul banyak kejahatan di mana-mana. Tetapi jika kelompok masyarakat menerapkan aturan-aturan di lingkungannya dapat meminimalisir tingkat kejahatan.

Kesimpulan.
  • Berdasarkan analisa diatas kami memetik 3 kesimpulan yakni :
  • Penerapan aturan sosial dalam kehidupan bermasyarakat adalah segala sesuatu yang mengatur masyarakat untuk melakukan perbuatan baik dan menghindari perbuatan yang tidak baik(buruk).
  • Guru sering memberikan nasihat-nasihat kepada siswa-siswanya agar tidak melakukan hal-hal yang melanggar tata tertib sekolah.
  • Solusi yang tepat dalam penerapan aturan sosial meberikan nasihat-nasihat yang dapat membantu seseorang untuk menyadari perbuatannya
Saran
  • Saran-saran kami kepada teman-teman yakni :
  • Sebaiknya teman teman harus lebih memperhatikan nasihat nasihat yang diberikan guru maupun orang tua.
  • Sadar akan dampak-dampak negatif jika melakukan pelanggaran.
  • Menasehati atau menegur teman yang melakukan pelanggaran.

Sosialisasi Sebagai Proses Pembentuk Kepribadian

Standar Kompetensi        : Menerapkan Nilai dan Norma Dalam Proses Pengembangan Kepribadian
Kompetensi Dasar          : Menjelaskan sosialisasi sebagai proses dalam pembentukan  kepribadian


1. Pengertian Sosialisas
Sosialisasi adalah konsep umum yang bisa dimaknakan sebagai sebuah proses di mana kita belajar melalui interaksi dengan orang lain, tentang cara berpikir, merasakan, dan bertindak, di mana kesemuanya itu merupakan hal-hal yang sangat penting dalam menghasilkan partisipasi sosial yang efektif. Sosialisasi merupakan proses yang terus terjadi salama hidup kita.
Ketika bayi dilahirkan, dia tidak tahu apa-apa tentang diri dan lingkungannya. Walau begitu, bayi tersebut memiliki petensi untuk mempelajari diri dan lingkungannya. Apa dan bagaimana dia belajar, banyak sekali dipengaruhi oleh lingkungan sosial di mana dia dilahirkan. Kita bisa berbahasa Indonesia karena lingkungan kita berbahasa Indonesia; kita makan menggunakan sendok dan garpu, juga karena lingkungan kita melakukan hal yang sama.

2. Agen sosialisasi ada empat yaitu keluarga, teman bermain, lingkungan sekolah, dan media massa.
  • Keluarga merupakan lingkungan utama yang dikenal oleh anak. Agen sosialisasi di lingkungan keluarga meliputi orang tua, saudara kandung, bahkan untuk lingkungan besar termasuk kakek, nenek, paman, bibi dan sebagainya. 
  • Teman bermain Anak mulai bergaul dengan lingkungan selain keluarganya. Misalnya; tetangganya atau teman sekolahnya, berarti anak menemukan agen sosialisasi yang lain. Pada lingkungan ini seorang anak mempelajari berbagai kemampuan baru, dia melakukan interaksi sosial sederajat, anak memasuki game stage yaitu mempelajari aturan yang mengatur peran orang lain yang kedudukannya sederajat.
  • Lingkungan sekolah atau pendidikan formal seorang anak mulai mempelajari hal-hal baru yang belum dipelajari dalam lingkungan keluarga maupun kelompok bermain. Pendidikan formal mempersiapkan penguasaan peran-peran baru yang akan digunakan di kemudian hari, pada saat anak tidak tergantung pada orang tua lagi. Di lingkungan sekolah, seseorang belajar bahasa (mendengarkan berbicara, membaca dan menulis), belajar matematika, ilmu pengetahuan sosial dan pelajaran lain-lain. Di lingkungan sekolah, para siswa belajar kemandirian, prestasi, umum dan khusus.
  • Media masa, baik media cetak (surat kabar, majalah) maupun elektronik (radio, televisi, film, internet) merupakan bentuk komunikasi yang dikatagorikan sebagai agen sosialisasi. Pesan-pesan yang disampaikan baik melalui surat kabar, majalah, radio, televisi, film dan internet akan mempengaruhi perilaku seseorang. Misalnya, anak mengikuti gaya mode dan penampilan para artis.

3. Tujuan dan Indikator Keberhasilan Proses Sosialisasi
a. Tujuan sosialisasi
Tujuan sosialiasi yaitu sebagai proses pengenalan diri sendiri dan orang lain dengan perannya masing-masing. Melalui sosialisasi, seseorang dapat menyesuaikan perilaku yang diharapkan, mengenal dirinya dan mengembangkan segenap potensinya untuk menjadi anggota masyarakat dengan menanamkan nilai-nilai dan kepercayaan sebagai pedoman dalam kehidupannya.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tujuan sosialisasi adalah:

  • Untuk mengenal dan mengetahui lingkungan sosial di mana seseorang individu bertempat tinggal, misalnya mengenal anggota keluarga (ayah, ibu dan saudara-saudaranya).
  • Untuk mengenal dan mengetahui lingkungan sosial masyarakat. Misalnya mengenal teman bermain, mengenal tetangga.
  • Untuk mengenal lingkungan alam sekitar. Misalnya mengenal kedudukan tempat tinggalnya di antara masyarakat dan mengenal lingkungan tempat bekerja.
  • Untuk mengenal sistem nilai-nilai norma-norma yang berlaku di lingkungan masyarakat. Misalnya, mengenal adat istiadat, mengetahui peraturan-peraturan yang berlaku dan sanksi-sanksi yang diterapkan.
  • Untuk mengenal dan mengetahui lingkungan sosial budaya sehingga dapat menyesuaikan diri dengan masyarakat.

b. Indikator Keberhasilan Proses Sosialisasi Keberhasilan seseorang individu dalam proses sosialisasi dapat dilihat dan diukur dari adanya indikasi-indikasi sebagai berikut:

  1. Dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial dan lingkungan alam sekitarnya, hal ini dapat dan seorang mengenal keluarga, saudara, tetangga.
  2. Dapat berintegrasi dengan lingkungan sosial masyarakat.
  3. Adanya peningkatan status dan peranan seseorang dalam usaha peningkatan kasir.

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses Sosialisasi Keberhasilan proses sosialisasi oleh beberapa faktor baik yang berasal dari diri individu, wawasan biologis, potensi dirinya dan faktor yang berasal dari luar dirinya.
a. Faktor dari dalam
Faktor yang berasal dan dalam individu seseorang meliputi:
1. Bilogis yang meliputi bentuk tubuh, golongan darah, wajah alat indera.
2. Tingkat kecerdasan atau Intelegensi Question (IQ).
3. Tingkat emotional atau Emotional Question (EQ) dan
4. Potensi, bakat, serta keterampilan.

b. Faktor dari luar
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses sosialisasi yang berasal dari luar yaitu lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat setempat, lingkungan bermain/pergaulan, lingkungan pendidikan, dan lingkungan pekerjaan.


5.Pembentukan Kepribadian
a. Faktor-faktor pembentukan kepribadian Istilah “Kepribadian” adalah sebagai ciri-ciri watak seseorang individu yang konsisten, yang memiliki identitas khusus sebagai individu. Ciri khas tersebut berbeda antara individu yang satu dengan individu yang lainnya.
Beberapa faktor yang mempengaruhi pembentukan kepribadian seseorang adalah:
1. Faktor keturunan
2. Faktor lingkungan alam
3. Lingkup budaya
4. Situasi

b. Unsur-unsur pembentukan kepribadian
  • Pengetahuan Pengetahuan merupakan unsur-unsur yang mengisi akal dan alam jiwa seseorang manusia yang sadar, dan secara nyata yang terkandung di dalam otaknya. Seluruh proses akal manusia yang sudah jadi antara lain, persepsi, apersepsi, pengamatan, konsep maupun fantasi.
  • Perasaan Perasaan adalah suatu keadaan dalam kesadaran manusia, karena pengaruh pengetahuannya dinilai sebagai keadaan positif atau negatif. Adapun dorongan naluri antara lain, dorongan untuk memperatahankan hidup, dorongan seks, dorongan untuk berbakti, rasa, simpati, cemburu, dorongan akan kehendak bentuk, warna dan gerak.
c. Tipologi kepribadian
Tipologi kepribadian seseorang menjadi enam tipologi dan masing-masing memiliki karakter dan kedudukan yang berbeda-beda. Keenam tipologi yang dimaksud adalah:
  1. Realistis Tipe realistis yaitu seseorang yang menyukai kegiatan fisik yang menuntut kererampilan, kekuatan dan koordinasi.
  2. Investigatif Seseorang yang memiliki tipe investigatif menyukai kegiatan yang mencakup pemikiran, pengorganisasian dan pemahaman.
  3. Sosial Tipe sosial yaitu seseorang yang menyukai kegiatan yang membantu meringankan beban orang lain.
  4. Konversional Tipe konversional yaitu tipe yang menyukai kegiatan yang diatur dengan peraturan jelas.
  5. Enterfising Tipologi ini menyukai kegiatan di mana selalu ada peluang untuk mempengaruhi orang lain.
  6. Artistik Seseorang dalam tipologi ini menyukai kegiatan yang bersifat mendua, eksperesif, kreatif. Karakternya imajinatif, tidak teratur, idealis, emosional, tidak praktis. Kedudukannya: tukang cat, pemusik, penulis.

 


·         

SK dan KD mata pelajaran Sosiologi kelas X semester II

Nama Sekolah           : SMA Negeri . . . . . .
Mata Pelajaran          : Sosiologi
Kelas                        : X
Semester                  : II

Standar Kompetensi :  Menerapkan Nilai dan Norma Dalam
Proses Pengembangan Kepribadian

Kompetensi Dasar    : 1. Mendeskripsikan nilai dan norma yang
  berlaku dalam masyaraka
   2. Menjelaskan sosialisasi sebagai 
       proses dalam pembentukan 
       kepribadian.
   3. Mendeskripsikan terjadinya perilaku
  menyimpang dan sikap-sikap anti 
  sosial
   4. Menerapkan aturan - aturan sosial
  dalam kehidupan masyarakat

Silahkan teman-teman untuk lebih lengkapnya bisa download SILABUS kelas X smester 1 dan 2 klik disini

Senin, 12 Desember 2011

Batik Salem (Batik Brebesan)

          Batik Salem atau yang dikenal dengan motif Batik Brebesan adalah salah satu kekayaan asal Kabupaten Brebes, yang telah menjadi komoditas ekonomi warga Desa Bentar dan Bentarsari Kecamatan Salem.
          Batik Brebesan yang saat ini terus bersaing untuk merebut pasar nasional maupun internasional banyak dipengaruhi oleh daerah lain. Balai Besar Kerajinan Batik Jogjakarta mencatat berbagai peperangan yang terjadi pada abad ke 17,18 dan 19, merupakan faktor penyebaran batik ke berbagai daerah.
Keberadaan Batik Brebesan muncul sekitar abad ke 19, tepatnya pada tahun 1917 masehi. Menurut sumber yang didapat, keberadaan batik Brebesan atau batik Salem berawal dari kedatangan putri pejabat Pekalongan yang datang ke Salem, Brebes. Pada saat itu, sang putri jatuh cinta kepada pemuda Salem yang akhirnya menikah dan menetap di Desa Bentar.
          Dari kejadian tersebut, akhirnya keberadaan batik mulai muncul di Desa Bentar dan akhirnya menyebar ke desa tetangga, seperti Desa Bentarsari dan lainnya. Dari perkembangannya, saat ini batik Salem telah munculkan berbagai motif, diantaranya motif kopi pecah, manggar dan ukel dengan ciri khas warna hitam dan putih.
          Saat ini batik Salem telah menembus pasar nasional. Meski demikian, untuk lebih meningkatkan peminat batik Brebesan dari daerah lain, perlu dilakukan inovasi dalam hal motif batik, antar lain motif cicak dan buaya yang cocok diterapkan pada batik Brebesan. Ini mengacu kepada aspek budaya sekaligus sebagai bentuk pengembangan aspek seni batik.


Motif Batik Brebesan
          Selama ini, pembicaraan mengenai batik di wilayah pantura barat Jawa Tengah selalu mengait dengan Pekalongan yang telah memiliki kluster pengembangan industri batik. Padahal selama ini ada Kota Tegal dan Kabupaten Brebes yang berpotensi sebagai sentra batik di kawasan yang sama.
          Dari 17 kecamatan di Kabupaten Brebes, sentra perajin batik hanya terdapat di Kecamatan Salem. Itupun terpusat di 2 desa yakni Bentar dan Bentarsari. Berdasarkan catatan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Brebes, di daerah itu ada sedikitnya 200 perajin batik.
          Memang muncul pertanyaan kenapa wilayah Salem yang menjadi sentra industri batik. Secara geografis kecamatan itu berada di Brebes selatan dan yang dikembangkan lebih mencerminkan motif batik pedalaman dibandingkan batik pesisiran. Walaupun berdasarkan kajian Masiswo (2009) ciri khas batik Salem banyak dipengaruhi oleh batik Pekalongan (dari pola buketan), batik Surakarta/ Yogyakarta (dari pewarnaan, bentuk pola, dan pilihan motif), batik Tegal (dari pewarnaan soga), dan batik Banyumas (pewarnaan soga).
          Pewarnaan batik Salem didominasi warna hitam, cokelat, dan putih dengan motif pada mulanya kopi pecah, manggar, dan ukel. Selain motif klasik seperti sidomukti, plataran ukel baris dengan teknologi bedesan. Walaupun kini  perajin sudah menggunakan motif baru seperti bawang merah (brambang abang), sangkawung, gringsing, gribig, dan tentunya motif telor asin.

Jumat, 09 Desember 2011

Perubahab Sosial dan Budaya


Perubahan Sosial dan Budaya:
1.    Kingsley Devis: Struktur dan fungsi masyarakat.
2.    Samuel Koening: Modifikasi.
3.    Selo Soemardjan: Segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan yang mempengaruhi
       system nilai, sikap, pola perilaku diantara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
4.    William.F.Ogbrun: Perubahan mencakup unsur-unsur budaya material dan immaterial.
5.    Mac Iver: Perubahan terjadi apabila hubungan social terjadi equilibrium (seimbang).
6.    Gillin & Gillin: Suatu variasi dari cara-cara yang telah diterima yang disebabkan baik karena perubahan
       kondisi geografis, budaya, material, komposisi penduduk, ideology, maupun karena adanya difusi atau
       penemuan-penemuan dalam masyarakat.

Ciri-ciri perubahan sosial budaya:
•    Tidak ada masyarakat yang tidak mengalami perubahan.
•    Perubahan yang terjadi akan diikuti oleh perubahan yang lain.
•    Perubahan yang cepat akan mengakibatkan disorganisasi, namun akan diikuti dengan reorganisasi.
•    Perubahan tidak dapat dibatasi dalam bidang tertentu saja.
•    Secara topologis bias merupakan (Sosial proses, Segmentation, Struktural change, Change in group
      structur).
Proses perubahan sosial budaya:
    William f.ogbrun adalah ilmuwan pertama yang melakukan penelitian terinci mengenai perubahan yang sebenarnya. Prosesnya antara lain; Penemuan, Invensi (Cara penggunaan baru dari pengetahuan yang sudah ada), Difusi (Penyebaran).
Mekanisme perubahan social budaya:

  •     Pengaruh pertumbuhan penduduk
  •     Pengaruh modifikasi lingkungan
  •     Pengaruh kontak budaya
  •     Penemuan baru
  •     Peminjaman kebuadayaan
Substitusi adalah istilah yang digunakan untuk menunjukan bahwa unsur/kompleks unsur-unsur kebudayaan yang ada sebelumnya diganti dengan unsur baru yang memenuhi fungsinya.
REKAYASA SOSIAL & BUDAYA

Konsep Modernisasi
    Merupakan bentuk perubahan sosial yang terarah berdasarkan perencanaan yang bisa disebut “social planning”.
Syarat modernisasi:
1.    Melembaganya scientific thinking
2.    Sistem administrasi Negara yang baik
3.    Sistem pengumpulan data yang baik
4.    Iklim yang “favourable”
5.    Tingkat organisasi yang tinggi
6.    Sentralisasi wewenang dalam pelaksanaan “social planning”

A.    Contoh perubahan sosial
Sebelum Berubah                                                                                   Sesudah Berubah
1.    Banyak anak banyak rezeki                                                             1)    Dua anak dirasa sudah cukup
2.    Cara bergaul muda-mudi sangat terbatas                                           2)    Bebas
3.    Masyarakat menilai keturunan lebih berharga daripada kekayaan         3)    Sebaliknya
4.    Hubungan orang tua terhadap anak terbatas pada hal-hal tertentu        4)    Cenderung lebih bebas


B.    Contoh perubahan kebudayaan
Sebelum Berubah                                                                       Sesudah Berubah
1.    Manusia hidup di gua-gua                                                      1)    Rumah-rumah
2.    Tanah diolah secara manual dengan cangkul                           2)    Traktor
3.    Pabrik-pabrik menggunakan alat-alat sederhana                      3)    Menggunakan mesin, computer, robot
4.    Perdagangan anatar desa                                                      4)    Antar pulau bahkan antar Negara
5.    Alat transportasi antar pulau dengan menggunakan sampan     5)    Pesawat 

Modernisasi: Perubahan nilai yang mengarah pada pembentukan nilai-nilai yang lebih positif, efisien, efektif, dan lebih produktif dari sistem nilai sebelumnya.

Ciri-ciri manusia modern:
1.    Ciri dalam; sikap (attitude), sistem nilai, emosi.
2.    Ciri luar: lingkungan dan gejalanya, urbanisasi, pendidikan, politik, komunikasi    massa, industrialisasi.

Stategi menuju perubahan
Menurut “George Brown Isaac, Schien dan Bennis”, yaitu:
1.    unfreeaing (melonggarkan)
       Inovator: orang yang memberi perubahan
       Pendukung: orang yang menyebar perubahan
       Penerima: masyarakat yang menerima perubahan
2.    Change (teknis perubahan)
3.    Refreezing (pemantapan, membekukan)

Menurut “Lionbarge”:
1.    Upaya memperkenalkan unsur-unsur baru
2.    Upaya menarik perhatian hal-hal yang baru
3.    Menilai, mengadakan perbandiangan
4.    Mencobakan, demonstrasi
5.    Mementapkan, membekukan

Menurut “Rogers”:
    Pendekatan harus secara individual dan tidak secara missal. Jika dilakukan secara missal akan dipengaruhi oleh sifat-sifat koheresi hubungan sosila tertentu sehingga daya serapnya kurang.

TEORI-TEORI PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA

Teori evolusionisme
    Penganut teori ini berpendapat bahwa kemajuan itu mengikuti hukum-hukum/kaidah-kaidah alam.
“Augute Comte (1798-1857)” menyatakan bahwa alam pikiran manusia itu mengikuti 3 tahap tertentu:
1.    Theological
       Sesuatu yang dipahami bersal dari sesuatu yang supranatural, seseuatu yang bersifat suci.
2.    Metaphysical
       Sesuatu yang mulai dipahamkan dengan cara menggunakan akal, tetapi tidak ilmiah.
3.    Positivistic
       Sesuatu yang telah dipahamkan dengan menggunakan akal secara ilmiah.

“Herbert Spencer (1820-1903)” menyatakan bahwa proses evolusi berjalan berdasarkan hukum-hukum alam, dan manusia dalam hal ini tidak mampu mengontrol/mengendalikan.

“Wastermach” mencontohkan teori perkembangannya melalui pertumbuhan sistem perkawinan dan sistem waris.
# periode promiscuity
# periode group marriage
# periode poligami-poliandri
# periode monogamy

Teori neo- evolusionisme
“Talcott Parsons” bahwa perubahan itu tidak dapat dihindari.

Teori particularistic
Perubahan sosial merupakan hasil dari perubahan pada variable yang khusus.
DIFUSIONISME
•    Pada suatu periode teertentu terdapat kelompok masyarakat yang dominant sebagai sumber ide, sistem
     organisasi, dan sistem tekhnologi.
•    Masyarakat yang lainnya akan mengdopsi sistem tersebut.
Tokoh aliran ini adalah “Elliot Smith” yang menyatakan bahwa mesir adalah pusat/sumber kebudayaan dunia. Lawan dari teori ini adalah paralialisme yang menyatakan bahwa kebudayaan tumbuh secara sendiri-sendiri secara serempak.

Teori patirminisme
“Ellsworth Hwtington” keanekaragaman kebudayaan di dunia ini ditentukan oleh keadaan iklim yang berbeda-beda. Keadaan iklim disuatu daerah akan mnenentukan corak kegiatan kehidupan sosial suatu masyarakat.

Teori biological determinism
Factor biologis terutama factor ras dan keadaan kesehatan menentukan corak kegiatan dan kehidupan sosial suatu masyarakat.
Ras putih: sebagai penguasa, pintar, sumber kemajuan.
Ras kuning: sebagai perantara ras kulit putih.
Ras berwarna: sebagai ras penerima dan sebagia konsumen.

Teori socialistic
# aliran anarchism
# aliran marxism
# aliran Fabian sosialism
# aliran moralistic reformism

Teori cyclical change
* teory of history
* teory of recent history




Rabu, 07 Desember 2011

Kamus Bahasa Sunda OnLine

           Saya sebenarnya selama ini sudah lama sekali mencari situs Kamus Bahasa Sunda Online, tapi selalu saja saya tidak menemukan Situs Kamus Bahasa Sunda Online. Setiap saya memasukan keyword Kamus Bahasa Sunda Online di google.co.id saya hanya menemukan beberapa website yang memiliki judul seperti itu tapi setelah dibuka website itu sama sekali tidak memiliki kamus online yang saya cari. Tapi akhirnya Situs Kamus Bahasa Sunda Online itu ditemukan juga, setelah saya mencari dan membuka satu persatu halaman pencarian google.co.id dan pada waktu page 6 halaman google itu saya melihat website yang berjudulkan "kamus SUNDA-TOP". Awalnya saya ragu dengan website itu tapi akhirnya saya buka saja situs itu dan ternyata situs itu memang benar-benar Situs Kamus Bahasa Sunda Online yang saya cari.

           Apabila teman-teman membutuhkan situs kamus bahasa sunda online,ingin mengetahui bahasa sunda lebih banyak silahkan teman-teman gunakan tools ini : terjemah sunda-indo atau tarjamah indo-sunda

Senin, 05 Desember 2011

Asimilasi Sosial

          Asimilasi adalah pembauran dua kebudayaan yang disertai dengan hilangnya ciri khas kebudayaan asli sehingga membentuk kebudayaan baru. Suatu asimilasi ditandai oleh usaha-usaha mengurangi perbedaan antara orang atau kelompok. Untuk mengurangi perbedaan itu, asimilasi meliputi usaha-usaha mempererat kesatuan tindakan, sikap, dan perasaan dengan memperhatikan kepentingan serta tujuan bersama.
          Hasil dari proses asimilasi yaitu semakin tipisnya batas perbedaan antarindividu dalam suatu kelompok, atau bisa juga batas-batas antarkelompok. Selanjutnya, individu melakukan identifikasi diri dengan kepentingan bersama. Artinya, menyesuaikan kemauannya dengan kemauan kelompok. Demikian pula antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lain.

Syarat asimilasi
Asimilasi dapat terbentuk apabila terdapat tiga persyaratan berikut: 

  • terdapat sejumlah kelompok yang memiliki kebudayaan berbeda.    
  • terjadi pergaulan antarindividu atau kelompok secara intensif dan dalam waktu yang relatif lama
  • kebudayaan masing-masing kelompok tersebut saling berubah dan menyesuaikan diri.
Faktor pendorong
Faktor-faktor yang mendorong atau mempermudah terjadinya asimilasi adalah sebagai berikut. 

  • Toleransi di antara sesama kelompok yang berbeda kebudayaan    
  • Kesempatan yang sama dalam bidang ekonomi    
  • Kesediaan menghormati dan menghargai orang asing dan kebudayaan yang dibawanya.    
  • Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat    
  • Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan universal    
  • Perkawinan antara kelompok yang berbeda budaya    
  • Mempunyai musuh yang sama dan meyakini kekuatan masing-masing untuk menghadapi musuh tersebut.
Faktor penghalang
Faktor-faktor umum yang dapat menjadi penghalang terjadinya asimilasi antara lain sebagai berikut.
  • Kelompok yang terisolasi atau terasing (biasanya kelompok minoritas)    
  • Kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan baru yang dihadapi    
  • Prasangka negatif terhadap pengaruh kebudayaan baru. Kekhawatiran ini dapat diatasi dengan meningkatkan fungsi lembaga-lembaga kemasyarakatan 
  • Perasaan bahwa kebudayaan kelompok tertentu lebih tinggi daripada kebudayaan kelompok lain. Kebanggaan berlebihan ini mengakibatkan kelompok yang satu tidak mau mengakui keberadaan kebudayaan kelompok lainnya    
  • Perbedaan ciri-ciri fisik, seperti tinggi badan, warna kulit atau rambut 
  • Perasaan yang kuat bahwa individu terikat pada kebudayaan kelompok yang bersangkutan 
  • Golongan minoritas mengalami gangguan dari kelompok penguas

Wayang Golek

          Wayang Golek adalah suatu seni pertunjukan wayang yang terbuat dari boneka kayu, yang terutama sangat populer di wilayah tanah pasundan. 

Pengrajin Golek
          Wayang adalah bentuk teater rakyat yang sangat popular. Orang sering menghubungkan kata “wayang” dengan ”bayang”, karena dilihat dari pertunjukan wayang kulit yang memakai layar, dimana muncul bayangan-bayangan. Di Jawa Barat, selain wayang kulit, yang paling populer adalah wayang golek. Berkenaan dengan wayang golek, ada dua macam diantaranya wayang golek papak (cepak) dan wayang golek purwa yang ada di daerah Sunda. Kecuali wayang wong, dari semua wayang itu dimainkan oleh seorang dalang sebagai pemimpin pertunjukan yang sekaligus menyanyikan suluk, menyuarakan antawacana, mengatur gamelan mengatur lagu dan lain-lain.



Wayang Golek Sunda
 Perkembangan Wayang Golek

Sebagaimana alur cerita pewayangan umumnya, dalam pertunjukan wayang golek juga biasanya memiliki lakon-lakon baik galur maupun carangan yang bersumber dari cerita Ramayana dan Mahabarata dengan menggunakan bahasa Sunda dengan iringan gamelan Sunda (salendro), yang terdiri atas dua buah saron, sebuah peking, sebuah selentem, satu perangkat boning, satu perangkat boning rincik, satu perangkat kenong, sepasang gong (kempul dan goong), ditambah dengan seperangkat kendang (sebuah kendang Indung dan tiga buah kulanter), gambang dan rebab.
          Sejak tahun 1920-an, selama pertunjukan wayang golek diiringi oleh sinden. Popularitas sinden pada masa-masa itu sangat tinggi sehingga mengalahkan popularitas dalang wayang golek itu sendiri, terutama ketika zamannya Upit Sarimanah dan Titim Patimah sekitar tahun1960-an.
          Dalam pertunjukan wayang golek, lakon yang biasa dipertunjukan adalah lakon carangan. Hanya kadang-kadang saja dipertunjukan lakon galur. Hal ini seakan menjadi ukuran kepandaian para dalang menciptakan lakon carangan yang bagus dan menarik. Beberapa dalang wayang golek yang terkenal diantaranya Tarkim, R.U. Partasuanda, Abeng Sunarya, Entah Tirayana, Apek, Asep Sunandar Sunarya, Cecep Supriadi dll.
          Pola pengadegan wayang golek adalah sebagai berikut;
1) Tatalu, dalang dan sinden naik panggung, gending jejer/kawit, murwa, nyandra, suluk/kakawen, dan biantara
2) Babak unjal, paseban, dan bebegalan
3) Nagara sejen
4) Patepah
5) Perang gagal
6) Panakawan/goro-goro
7) Perang kembang
8) Perang raket
9) Tutug.
          Salah satu fungsi wayang dalam masyarakat adalah ngaruat, yaitu membersihkan dari kecelakaan (marabahaya). Beberapa orang yang diruwat (sukerta), antara lain:
1) Wunggal (anak tunggal)
2) Nanggung Bugang (seorang adik yang kakaknya meninggal dunia)
3) Suramba (empat orang putra)
4) Surambi (empat orang putri)
5) Pandawa (lima putra)
6) Pandawi (lima putri)
7) Talaga Tanggal Kausak (seorang putra dihapit putri)
8) Samudra hapit sindang (seorang putri dihapit dua orang putra), dan sebagainya.
          Wayang golek saat ini lebih dominan sebagai seni pertunjukan rakyat, yang memiliki fungsi yang relevan dengan kebutuhan-kebutuhan masyarakat lingkungannya, baik kebutuhan spiritual maupun material. Hal demikian dapat kita lihat dari beberapa kegiatan di masyarakat misalnya ketika ada perayaan, baik hajatan (pesta kenduri) dalam rangka khitanan, pernikahan dan lain-lain adakalanya diriingi dengan pertunjukan wayang golek.

Rujukan 

Ganjar Kurnia. 2003. Deskripsi kesenian Jawa Barat. Dinas Kebudayaan & Pariwisata Jawa Barat, Bandung. 

WayangGolek.Net, galeri dan uraian tokoh-tokoh pewayangan.

      Senin, 28 November 2011

      Perkembangan Sosiologi di Eropa dan di Indonesia

      Perkembangan Sosiologi di Eropa

                Setelah mengetahui bahwa sosiologi merupakan sebuah ilmu pengetahuan, Anda mungkin bertanya bagaimana perkembangan sosiologi hingga mencapai bentuknya seperti sekarang. Sosiologi awalnya menjadi bagian dari fllsafat sosial. Ilmu ini membahas tentang masyarakat. Namun saat itu, pembahasan tentang masyarakat hanya berkisar pada hal-hal yang menarik perhatian umum saja, seperti perang, ketegangan atau konflik sosial, dan kekuasaan dalam kelas-kelas penguasa. Dalam perkembangan selanjutnya, pembahasan tentang masyarakat meningkat pada cakupan yang lebih mendalam yakni menyangkut susunan kehidupan yang diharapkan dan norma-norma yang harus ditaati oleh seluruh anggota masyarakat. Sejak itu, berkembanglah satu kajian baru tentang masyarakat yang disebut sosiologi.
                Menurut Berger dan Berger, sosiologi berkembang menjadi ilmu yang berdiri sendiri karena adanya ancaman terhadap tatanan sosial yang selama ini dianggap sudah seharusnya demikian nyata dan benar (threats to the taken for granted world). L. Laeyendecker mengidentifikasi ancaman tersebut meliputi:
      1.    terjadinya dua revolusi, yakni revolusi industri dan revolusi Prancis,
      2.    tumbuhnya kapitalisme pada akhir abad ke-15,
      3.    perubahan di bidang sosial dan politik,
      4.    perubahan yang terjadi akibat gerakan reformasi yang dicetuskan Martin Luther,
      5.    meningkatnya individualisme,
      6.    lahirnya ilmu pengetahuan modern,
      7.    berkembangnya kepercayaan pada diri sendiri.
                Menurut Laeyendecker, ancaman-ancaman tersebut menyebabkan perubahan-perubahan jangka panjang yang ketika itu sangat mengguncang masyarakat Eropa dan seakan membangunkannya setelah terlena beberapa abad.
                Auguste Comte, seorang filsuf Prancis, melihat perubahan-perubahan tersebut tidak saja bersifat positif seperti berkembangnya demokratisasi dalam masyarakat, tetapi juga berdampak negatif. Salah satu dampak negatif tersebut adalah terjadinya konflik antarkelas dalam masyarakat. Menurut Comte, konflik-konflik tersebut terjadi karena hilangnya norma atau pegangan (normless) bagi masyarakat dalam bertindak. Comte berkaca dari apa yang terjadi dalam masyarakat Prancis ketika itu (abad ke-19). Setelah pecahnya Revolusi Prancis, masyarakat Prancis dilanda konflik antarkelas. Comte melihat hal itu terjadi karena masyarakat tidak lagi mengetahui bagaimana mengatasi perubahan akibat revolusi dan hukum-hukum apa saja yang dapat dipakai untuk mengatur tatanan sosial masyarakat.
      Oleh karena itu, Comte menyarankan agar semua penelitian tentang masyarakat ditingkatkan menjadi suatu ilmu yang berdiri sendiri. Comte membayangkan suatu penemuan hukum-hukum yang dapat mengatur gejala-gejala sosial. Namun, Comte belum berhasil mengembangkan hukum-hukum sosial tersebut menjadi sebuah ilmu. la hanya memberi istilah bagi ilmu yang akan lahir itu dengan istilah sosiologi. Sosiologi baru berkembang menjadi sebuah ilmu setelah Emile Durkheim mengembangkan metodologi sosiologi melalui bukunya Rules of Sociological Method. Meskipun demikian, atas jasanya terhadap lahirnya sosiologi, Auguste Comte tetap disebut sebagai Bapak Sosiologi.
               Meskipun Comte menciptakan istilah sosiologi, Herbert Spencer-lah yang mempopulerkan istilah tersebut melalui buku Principles of Sociology. Di dalam buku tersebut, Spencer mengembangkan sistem penelitian tentang masyarakat. la menerapkan teori evolusi organik pada masyarakat manusia dan mengembangkan teori besar tentang evolusi sosial yang diterima secara luas di masyarakat. Menurut Comte, suatu organ akan lebih sempurna jika organ itu bertambah kompleks karena ada diferensiasi (proses pembedaan) di dalam bagian-bagiannya. Spencer melihat masyarakat sebagai sebuah sistem yang tersusun atas bagian-bagian yang saling bergantung sebagaimana pada organisme hidup. Evolusi dan perkembangan sosial pada dasarnya akan berarti jika ada peningkatan diferensiasi dan integrasi, peningkatan pembagian kerja, dan suatu transisi dari homogen ke heterogen dari kondisi yang sederhana ke yang kompleks. Setelah buku Spencer tersebut terbit, sosiologi kemudian berkembang dengan pesat ke seluruh dunia, termasuk Indonesia.

      Perkembangan Sosiologi di Indonesia

                Sosiologi di Indonesia sebenarnya telah berkembang sejak zaman dahulu. Walaupun tidak mempelajari sosiologi sebagai ilmu pengetahuan, para pujangga dan tokoh bangsa Indonesia telah banyak memasukkan unsur-unsur sosiologi dalam ajaran-ajaran mereka. Sri Paduka Mangkunegoro IV, misalnya, telah memasukkan unsur tata hubungan manusia pada berbagai golongan yang berbeda (intergroup relation) dalam ajaran Wulang Reh. Selanjutnya, Ki Hadjar Dewantara yang dikenal sebagai peletak dasar pendidikan nasional Indonesia banyak  mempraktikkan konsep - konsep penting sosiologi seperti kepemimpinan dan kekeluargaan dalam proses pendidikan di Taman Siswa yang didirikannya. Hal yang sama dapat juga kita selidiki dari berbagai karya tentang Indonesia yang ditulis oleh beberapa orang Belanda seperti Snouck Hurgronje dan Van Volenhaven sekitar abad 19. Mereka menggunakan unsur-unsur sosiologi sebagai kerangka berpikir untuk memahami masyarakat Indonesia. Snouck Hurgronje, misalnya, menggunakan pendekatan sosiologis untuk memahami masyarakat Aceh yang hasilnya dipergunakan oleh pemerintah Belanda untuk menguasai daerah tersebut.
                Dari uraian di atas terlihat bahwa sosiologi di Indonesia pada awalnya, yakni sebelum Perang Dunia II hanya dianggap sebagai ilmu pembantu bagi ilmu-ilmu pengetahuan lainnya. Dengan kata lain, sosiologi belum dianggap cukup penting untuk dipelajari dan digunakan sebagai ilmu pengetahuan, yang terlepas dari ilmu-ilmu pengetahuan yang lain.
                Secara formal, Sekolah Tinggi Hukum (Rechtsshogeschool) di Jakarta pada waktu itu menjadi saru-satunya lembaga perguruan tinggi yang mengajarkan mata kuliah sosiologi di Indonesia walaupun hanya sebagai pelengkap mata kuliah ilmu hukum. Namun, seiring perjalanan waktu, mata kuliah tersebut kemudian ditiadakan dengan alasan bahwa pengetahuan tentang bentuk dan susunan masyarakat beserta proses-proses yang terjadi di dalamnya tidak diperlukan dalam pelajaran hukum. Dalam pandangan mereka, yang perlu diketahui hanyalah perumusan peraturannya dan sistem-sistem untuk menafsirkannya. Sementara, penyebab terjadinya sebuah peraturan dan tujuan sebuah peraturan dianggap tidaklah penting.
                Setelah proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, sosiologi di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Adalah Soenario Kolopaking yang pertama kali memberikan kuliah sosiologi dalam bahasa Indonesia pada tahun 1948 di Akademi Ilmu Politik Yogyakarta (sekarang menjadi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UGM). Akibatnya, sosiologi mulai mendapat tempat dalam insan akademisi di Indonesia apalagi setelah semakin terbukanya kesempatan bagi masyarakat Indonesia untuk menuntut ilmu di luar negeri sejak tahun 1950. Banyak para pelajar Indonesia yang khusus memperdalam sosiologi di luar negeri, kemudian mengajarkan ilmu itu di Indonesia.
                Buku sosiologi dalam bahasa Indonesia pertama kali diterbitkan oleh Djody Gondokusumo dengan judul Sosiologi Indonesia yang memuat beberapa pengertian mendasar dari sosiologi. Kehadiran buku ini mendapat sambutan baik dari golongan terpelajar di Indonesia mengingat situasi revolusi yang terjadi saat itu. Buku ini seakan mengobati kehausan mereka akan ilmu yang dapat membantu mereka dalam usaha memahami perubahan-perubahan yang terjadi demikian cepat dalam masyarakat Indonesia saat itu. Selepas itu, muncul buku sosiologi yang diterbitkan oleh Bardosono yang merupakan sebuah diktat kuliah sosiologi yang ditulis oleh seorang mahasiswa.
                Selanjutnya bermunculan buku-buku sosiologi baik yang tulis oleh orang Indonesia maupun yang merupakan terjemahan dari bahasa asing. Sebagai contoh, buku Social Changes in Yogyakarta karya Selo Soemardjan yang terbit pada tahun 1962. Tidak kurang pentingnya, tulisan-tulisan tentang masalah-masalah sosiologi yang tersebar di berbagai majalah, koran, dan jurnal. Selain itu, muncul pula fakultas ilmu sosial dan politik berbagai universitas di Indonesia di mana sosiologi mulai dipelajari secara lebih mendalam bahkan pada beberapa universitas, didirikan jurusan sosiologi yang diharapkan dapat mempercepat dan memperluas perkembangan sosiologi di Indonesia.

      Sabtu, 26 November 2011

      Legenda Lutung Kasarung


      Lutung Kasarung (artinya Lutung yang Tersesat) adalah legenda masyarakat Sunda yang menceritakan tentang perjalanan Sanghyang Guruminda dari Kahyangan yang diturunkan ke Buana Panca Tengah (Bumi) dalam wujud seekor lutung (sejenis monyet). Dalam perjalanannya di Bumi, sang lutung bertemu dengan putri Purbasari Ayuwangi yang diusir oleh saudaranya yang pendengki, Purbararang. Lutung Kasarung adalah seekor mahkluk yang buruk rupa. Pada akhirnya ia berubah menjadi pangeran dan mengawini Purbasari, dan mereka memerintah Kerajaan Pasir Batang dan Kerajaan Cupu Mandala Ayu bersama-sama. 

      Legenda Lutung Kasarung
      Prabu Tapa Agung menunjuk Purbasari, putri bungsunya sebagai pengganti. "Aku sudah terlalu tua, saatnya aku turun tahta," kata Prabu Tapa.
      Purbasari memiliki kakak yang bernama Purbararang. Ia tidak setuju adiknya diangkat menggantikan Ayah mereka. "Aku putri Sulung, seharusnya ayahanda memilih aku sebagai penggantinya," gerutu Purbararang pada tunangannya yang bernama Indrajaya. Kegeramannya yang sudah memuncak membuatnya mempunyai niat mencelakakan adiknya. Ia menemui seorang nenek sihir untuk memanterai Purbasari. Nenek sihir itu memanterai Purbasari sehingga saat itu juga tiba-tiba kulit Purbasari menjadi bertotol-totol hitam. Purbararang jadi punya alasan untuk mengusir adiknya tersebut. "Orang yang dikutuk seperti dia tidak pantas menjadi seorang Ratu !" ujar Purbararang.
      Kemudian ia menyuruh seorang Patih untuk mengasingkan Purbasari ke hutan. Sesampai di hutan patih tersebut masih berbaik hati dengan membuatkan sebuah pondok untuk Purbasari. Ia pun menasehati Purbasari, "Tabahlah Tuan Putri. Cobaan ini pasti akan berakhir, Yang Maha Kuasa pasti akan selalu bersama Putri". "Terima kasih paman", ujar Purbasari.
      Selama di hutan ia mempunyai banyak teman yaitu hewan-hewan yang selalu baik kepadanya. Diantara hewan tersebut ada seekor kera berbulu hitam yang misterius. Tetapi kera tersebut yang paling perhatian kepada Purbasari. Lutung kasarung selalu menggembirakan Purbasari dengan mengambilkan bunga bunga yang indah serta buah-buahan bersama teman-temannya.
      Pada saat malam bulan purnama, Lutung Kasarung bersikap aneh. Ia berjalan ke tempat yang sepi lalu bersemedi. Ia sedang memohon sesuatu kepada Dewata. Ini membuktikan bahwa Lutung Kasarung bukan makhluk biasa. Tidak lama kemudian, tanah di dekat Lutung merekah dan terciptalah sebuah telaga kecil, airnya jernih sekali. Airnya mengandung obat yang sangat harum.
      Keesokan harinya Lutung Kasarung menemui Purbasari dan memintanya untuk mandi di telaga tersebut. "Apa manfaatnya bagiku ?", pikir Purbasari. Tapi ia mau menurutinya. Tak lama setelah ia menceburkan dirinya. Sesuatu terjadi pada kulitnya. Kulitnya menjadi bersih seperti semula dan ia menjadi cantik kembali. Purbasari sangat terkejut dan gembira ketika ia bercermin ditelaga tersebut.
      Di istana, Purbararang memutuskan untuk melihat adiknya di hutan. Ia pergi bersama tunangannya dan para pengawal. Ketika sampai di hutan, ia akhirnya bertemu dengan adiknya dan saling berpandangan. Purbararang tak percaya melihat adiknya kembali seperti semula. Purbararang tidak mau kehilangan muka, ia mengajak Purbasari adu panjang rambut. "Siapa yang paling panjang rambutnya dialah yang menang !", kata Purbararang. Awalnya Purbasari tidak mau, tetapi karena terus didesak ia meladeni kakaknya. Ternyata rambut Purbasari lebih panjang.
      "Baiklah aku kalah, tapi sekarang ayo kita adu tampan tunangan kita, Ini tunanganku", kata Purbararang sambil mendekat kepada Indrajaya. Purbasari mulai gelisah dan kebingungan. Akhirnya ia melirik serta menarik tangan Lutung Kasarung. Lutung Kasarung melonjak-lonjak seakan-akan menenangkan Purbasari. Purbararang tertawa terbahak-bahak, "Jadi monyet itu tunanganmu ?".
      Pada saat itu juga Lutung Kasarung segera bersemedi. Tiba-tiba terjadi suatu keajaiban. Lutung Kasarung berubah menjadi seorang Pemuda gagah berwajah sangat tampan, lebih dari Indrajaya. Semua terkejut melihat kejadian itu seraya bersorak gembira. Purbararang akhirnya mengakui kekalahannya dan kesalahannya selama ini. Ia memohon maaf kepada adiknya dan memohon untuk tidak dihukum. Purbasari yang baik hati memaafkan mereka. Setelah kejadian itu akhirnya mereka semua kembali ke Istana.
      Purbasari menjadi seorang ratu, didampingi oleh seorang pemuda idamannya. Pemuda yang ternyata selama ini selalu mendampinginya dihutan dalam wujud seekor lutung.

      Nilai-nilai yang tekandung didalam cerita diatas adalah:
      ·        Nilai pendidikan
      1.      Kejahatan akan kalah
      Setiap kejahatan yang dilakukan oleh seseorang dalam bentuk apapun pasti tidak akan menuai hasil dan akhirnya kalah. Seperti yang tergambar dalam cerita diatas dimana Purbararang berbuat jahat kepada adiknya sendiri (Purbasari). Pepetah mengatakan “Bila kita menanam kejahatan, maka akan dibalas dengan kajahatan pula”.
      2.      Kesabaran dan ketabahan akan menang
      Sikap sabar,  tabah, tawakal seseorang terhadap situasi dan kondisi yang ada, maka akan menuai hasil yang maksimal dan pada akhir cerita hidupannya akan menang, serta mendapat  kebahagia yang hakiki. Seperti ketabahan dan kesabaran yang dilakukan dan dimunculkan oleh sikap Purbasari dalam cerita diatas, dimana purbasari selalu diperlakukan kasar.
      Nilai kebudayaan & nilai religi
      Adanya tradisi pergantian tahta kerjaan yang dilaksanakan secara turun temurun. Artinya, apabila seorang raja yang sudah menjelang akhir masa jabatannya akan selesai, secara otomatis yang menggantikannya adalah anak kandungan
      Mendatangi dan meminta bantuan tukang sihir untuk mencelakakan orang lain adalah suatu bentuk perbuatan musyrik. Bahkan menurut agama Islam, orang yang memberitahukan tempat praktek perdukunan semacam itu juga ikut berdosa. Seperti dalam cerita diatas dimana Purbararang meminta bantuan seorang tukang sihir untuk membuat Purbasari menjadi buruk rupa supaya diusir dari kerajaan.

      Minggu, 20 November 2011

      Sosiologi Pembangunan



                  Pengertian pembangunan dalam sosiologi adalah cara menggerakkan masyarakat untuk mendukung pembangunan dan masyarakat adalah sebagai tenaga pembangunan, dan dampak pembangunan. Sosiologi pembangunan berkembang pesat sejak awal 1960-an. Sosiologi pembangunan sangat dipengaruhi oleh pokok-pokok pikiran para ahli sosiologi klasik seperti Marx Weber dan Durkheim. Sosiologi pembangunan juga membawa dampak pada lahirnya dimensi-dimensi baru dalam konsep pembangunan.

      Menurut Soerjono Soekanto, pengetahuan sosiologi dapat diterapkan dan berguna untuk kehidupan sehari-hari, misalnya untuk memberikan data-data sosial yang diperlukan pada tahapan perencanaan, pencaharian, penerapan dan penilaian proses pembangunan. Pada tahap perencanaan hasil penelitian sosiologi dapat digunakan sebagai bahan pada tahap evaluasi. Pada tahap penerapan, perlu diadakan identifikasi terhadap kekuatan sosial yang ada di dalam masyarakat. Dengan mengetahui kekuatan sosial tersebut dapat diketahui unsur-unsur yang dapat melancarkan pembangunan dan yang menghalangi pembangunan.
      Pembangunan merupakan bentuk perubahan sosial yang terarah dan terncana melalui berbagai macam kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat. Bangsa Indonesia seperti termaktub dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 telah mencantumkan tujuan pembangunan nasionalnya. Kesejahteraan masyarakat adalah suatu keadaan yang selalu menjadi cita-cita seluruh bangsa di dunia ini. Berbagai teori tentang pembangunan telah banyak dikeluarkan oleh ahli-ahli sosial barat, salah satunya yang juga dianut oleh Bangsa Indonesia dalam program pembangunannya adalah teori modernisasi. Modernisasi merupakan tanggapan ilmuan sosial barat terhadap tantangan yang dihadapi oleh negara dunia kedua setelah berakhirnya Perang Dunia II.
      Modernisasi menjadi sebuah model pembangunan yang berkembang dengan pesat seiring keberhasilan negara dunia kedua. Negara dunia ketiga juga tidak luput oleh sentuhan modernisasi ala barat tersebut. berbagai program bantuan dari negara maju untuk negara dunia berkembang dengan mengatasnamakan sosial dan kemanusiaan semakin meningkat jumlahnya. Namun demikian kegagalan pembangunan ala modernisasi di negara dunia ketiga menjadi sebuah pertanyaan serius untuk dijawab. Beberapa ilmuan sosial dengan gencar menyerang modernisasi atas kegagalannya ini. Modernisasi dianggap tidak ubahnya sebagai bentuk kolonialisme gaya baru, bahkan Dube (1988) menyebutnya seolah musang berbulu domba.


      Contoh

                  Sosiologi pembangunan membawa dampak pada lahirnya dimensi-dimensi baru dalam konsep pembangunan. Menurut Webster, terdapat lima dimensi yang perlu diungkap antara lain :

      1.      Posisi Negara miskin dalam hubungan sosial dan ekonominya dengan negar-negara lain.
      2.      Ciri khas atau karakter dari suatu masyarakat yang mempengaruhi pembangunan.
      3.      Hubungan antara proses budaya dan ekonomi yang mempengaruhi pembangunan.
      4.      Aspek sejarah dalam proses pembangunan atau perubahan social yang terjadi.
      5.      Penerapan berbagai teori perubahan sosial yang mempengaruhi kebijakan pembangunan nasional pada negara-negara berkembang.

      Pada masa sekarang ini , konsep pembangunan sudah merupakan suatu ideologi yang menggambarkan kegiatan-kegiatan dalam upaya mengejar pertumbuhan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam pembangunan sangat berhubungan dengan soiologi pembangunan. Dalam suatu proses pembangunan perlu adanya kemauan keras serta kemampuan untuk memanfaatkan potensi-potensi yang tersedia dalam masyarakat untuk keperluan pembangunan. Berbagai perencanaan perlu disusun dan digelar dalam rangka menghimpun kekuatan masyarakat untuk berpartisipasi dalam usaha mencapai tingkat kesejahteraan lebih tinggi.
                  Selain itu sosiologi pembanguan juga menimbulkan hubungan interaksi pada masyarakat. Interaksi tersebut menimbulkan adanya gotong royong. Aktivitas gotong royong dalam berbagai dimensi memberikan implikasi semangat dan value untuk saling memberikan jaminan atas hak dan kelangsungan hidup antar sesama warga masyarakat yang masih melekat cukup kuat.

      Tahap-Tahap

                  Dalam setiap pembangunan terdapat berbagai tahapan. Dalam sosiologi pembangunan terdapat beberapa tahapan antara lain :

      1. Perencanan
      Pada tahap ini faktor yang harus diperhatikan adalah apa yang menjadi kebutuhan sosial.
      Seperti :
      -          Pusat perhatian sosial
      -          Stratifikasi sosial
      -          Pusat kekuasaan
      -          Sistem dan saluran komunikasi sosial

      1. Pelaksanaan
      Dalam proses pelaksanaan yang harus dilihat adalah kekuatan sosial dalam masyarakat serta proses perubahannya.

      1. Evaluasi
      Dalam tahap evaluasi yang harus dilakukan adalah analisis atau penilaian terhadap dampak sosial dari pembangunan tersebut.

      Dalam setiap pembangunan dilakukan prosedur yang sedemikian rupa agar setiap pembangunan berjalan sesuai dengan perkembangan sosial yang terjadi di dalam masyarakat.

      Manfaat

      Sosiologi merupakan ilmu terapan dan ilmu murni.Dalam hal ini tentunya peran ilmu sosiologi amat dibutuhkan terutama di bidang pembangunan dan kepentingan masyarakat. Manfaat sosiologi dalam masyarakat antara lain:


      Pembangunan
      Sosiologi berguna untuk memberikan data sosial yang diperlukan dalam tahap perencanaan pembangunan maupun pelaksanaan pembangunan.Pada tahap perencanaan,yang harus diperhatikan yaitu apa yang menjadi kebutuhan sosial.Pada tahap pelaksanaan yang harus diperhatikan yaitu kekuatan sosial dalam masyarakat serta proses perubahan social.Sementara itu pada tahap penilaian pembangunan,yang harus dilakukan adalah analisis terhadap  efek atau dampak dari sosial pembangunan itu. Berikut adalah program yang harus dilakukan :

      1.      Pengembangan Ekonomi Kerakyatan
      Pembangunan ekonomi kerakyatan pada intinya adalah mengelola seluruh potensi ekonomi yang menguasai hajat hidup orang banyak dengan menerapkan asas ekonomi kerakyatan.

      2.      Pengembangan Kualitas Sumber Daya Manusia
      Sumber daya manusia memegang peranan penting dalam proses pembangunan. Semakin tinggi sumber daya manusia maka semakin mendorong kemajuan suatu negara. Saat ini, peranan SDM lebih menonjol dibandingkan dengan modal fisik dalam proses pembangunan ekonomi.

      3.      Pembangunan Infrastruktur
      Pembangunan ifrastruktur mampu mendukung prioritas pembangunan lainnya, khususnya pengembangan ekonomi kerakyatan dan peningkatan kualitas SDM.

      4.      Pengembangan Pariwisata
      Pengembangan pariwisata daerah diarahkan pada upaya pelestarian nilai-nilai luhur warisan budaya lokal sebagai pendukung obyek wisata daerah.


      Selain dibidang pembangunan dan kepentingan masyarakat, sosiologi juga berguna dalam bidang penelitian. Manfaat sosiologi dalam bidang penelitian antara lain :
                 
      Perencanaan
      Sosiologi berguna untuk memberikan suatu perencanaan atau pemecahan masalah sosial yang baik.Di Negara yang sedang membangun,peran ilmu sosiologi sangat penting.Dari data yang dihasilkan oleh para sosiolog,para pengambil keputusan dapat menyusun rencana dan tahap penyelsaiannya. Contohnya,cara pencegahan kenakalan remaja dan cara meningkatakan kembali rasa solidaritas antarwarga yang semakin pudar.

      Kesimpulan

      Dari pembahasan di atas, dapat kita simpulkan bahwa ilmu sosiologi sangat berguna dalam pembangunan.
      Untuk pembangunan, Sosiolog berguna untuk memberikan data
      Sosial yang diperlukan pada tahap perencanaan pelaksanaan maupun penelitian pembangunan.Pada tahap perencanaan,yang harus diperhatikan adalah kekuatan sosial dalam masyarakat serta proses perubahan sosialnya.Sementara itu,pada tahap penilaian yang harus dilakukan adalah analisis terhadap efek/dampak sosial pembangunan tersebut.
      Untuk Penelitian, Dengan penelitian dan penyelidikan sosiologis,
      akan diperoleh suatu perencanaan atau pemecahana sosial yang baik.
      Di Negara yang sedang membangun,peran sosiolog sangat dibutuhkan. Dari data yang dihasilkan oleh penelitian sosiologis,para pengambil keputusan dapat menyusun rencana dan cara pemecahan suatu masalah sosial.Contohnya,cara pencegahan kenakalan remaja dan cara meningkatkan kembali rasa solidaritas antarwarga yang semakin pudar.


      Warna Background

      Pilih Warna Kesukaan Sobat

      Read more: Cara Mengganti Background Blog http://ojelhtc.blogspot.com/2011/12/cara-mengganti-background-blog.html#ixzz1hZhkaFGh Under Creative Commons License: Attribution Non-Commercial Share Alike

      Saeful Disqus

       
      Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Press Release Distribution