Senin, 26 Desember 2011

Penyimpangan Sosial (Perilaku Menyimpang)

Standar Kompetensi : Menerapkan Nilai dan Norma Dalam Proses Pengembangan Kepribadian

Kompetensi Dasar    : Mendeskripsikan terjadinya perilakumenyimpang dan sikap-sikap anti sosial

PENYIMPANGAN SOSIAL

Picture


1. PENGERTIAN
Penyimpangan sosial adalah tindakana seseorang yang tidak sesuai dengan nila dan norma sosial. Contoh : pembunuhan, perampokan dsb.

2. BENTUK-BENTUK PENYIMPANGAN
Ada 2 bentuk penyimpangan sosial, yaitu :
a. Penyimpangan primer adalah penyimpangan dimana pelaku masih bisa diterima lagi oleh masyarakat. Penyimpangan ini bersifat termporer. Contoh : melanggar rambu-rambu lalu lintas.
b. Penyimpangan sekunder adalah penyimpangan dimana pelaku sulit diterima masyarakat. Penyimpangan ini yang pada umumnya sering disebut penyimpangan sosial dalam masyarakat. Contoh : Pembunuhan, pencurian dsb.

3. SIFAT-SIFAT PENYIMPANGAN SOSIAL
Ada 2 sifat penyimpangan sosial,yakni :
a. Penyimpangan positif adalah penyimpangan yang mengarah ke nilai yang lebih baik. Contoh : Emansipasi wanita
b. Penyimpangan negative adalah penyimpangan yang mengarah ke nilai yang lebih buruk. Contoh : pembunuhan, pencurian dsb.

4. PENYIMPANGAN DI LIHAT DARI PENYEBABNY
a. Penyimpangan akibat sosialisasi yang tidak sempurna, ada 2 pengertian adalah :
(1)   Penyimpangan akibat sosialisasi yang tidak sempurna adalah penyimpangan dimana terjadi ketidak sepadanan pesan-pesan yang disampaikan agen-agen sosialisasi dalam masyarakat. Contoh : merokok di sekolah tidak diperbolehkan, akan tetapi dalam kelompok bermain orang yang tidak merokok di jauhi teman-teman.
(2)   Penyimpangan akibat sosialisasi yang tidak sempurna adalah penyimpangan akibat meniru perilaku yang salah dari teladan dari pimpinan yang salah. Contoh : korupsi atasan yang ditiru bawahannya.

b. Penyimpangan akibat subbudaya menyimpang, ada 2 pengertian adalah :
(1)  Penyimpangan akibat subbudaya menyimpang adalah apabila terdapat perbedaan pandangan masa lalu dengan masa sekarang. Misal : Zaman dahulu korupsi adalah tindakan yang tercela tetapi masa sekarang dianggap hal yang wajar.
(2)  Penyimpangan akibat sub budaya yang menyimpang adalah apabila seseorang belajar pada kelompok yang menyimpang. Contoh : Ali masuk ke Gank Motor, kawasan kumuh dan kawasan prostitusi.

5. MACAM-MACAM PENYIMPANGAN SOSIAL
Ada 4 macam penyimpangan sosial adalah :
a. Kejahatan atau kriminalitas
adalah tindakan manusia yang tidak sesuai dengan aturan hokum.
Ada 5 jenis kejahatan, yakni :
(1) Crime without victim atau kejahatan tanpa korban adalah kejahatan yang tidak mengakibatkan penderitaan pada korban akibat tindak pidana orang lain.
(2) Kejahatan Terorganisir (organized crime) adalah pelaku kejahatan merupakan komplotan yang secara berkesinambungan melakukan berbagai cara untuk mendapatkan uang atau kekuasaan dengan jalan menghindari hokum. Misal : komplotan korupsi, penyediaan jasa pelacur.
(3) Kejahatan Kerah Putih (White collar crime) adalah kejahatan yang mengacu pada kejahatan  orang-orang terpandang atau berstatus tinggi. Misal : Korupsi, Kolusi.
(4) Kejahatan Kerah Biru (Blue Collar Crime) adalah kejahatan di lakukan orang-orang golongan rendah. Misal : Mencuri jemuran, sandal di masjid dsb.
(5) Penyimpangan Korporat adalah jenis kejahatan yang dilakukan atas nama organisasi dengan tujuan menaikkan keuntungan atau menekan kerugian. Misal : Perusahaan membuang limbah beracun.
b. Penyimpangan Seksual
adalah perilaku seksual yang tidak lazim dilakukan. Misal : Lesbian, Perzinahan, homoseksual dsb.
c. Konsumsi berlebihan
adalah penggunaan barang yang melebihi aturan yang semestinya. Misal : Narkoba dan alkoholisme.
d. Penyimpangan gaya hidup
adalah penyimpangan disebabkan oleh gaya hidup yang lain dari biasanya. Contoh : Eksentrik/Aneh (misal : lelaki beranting, cewek berambut pendek) dan arogansi/sombong (misal : sombong dengan kekayaan, kepandaian dsb.)

Aturan Sosial Sebagai Pengendalian Dalam Kehidupan Bermasyarakat

Standar Kompetensi: Menerapkan Nilai dan Norma Dalam Proses Pengembangan Kepribadian
Kompetensi Dasar : Menerapkan aturan-aturan sosial dalam kehidupan masyarakat 

JENIS LEMBAGA PEGENDALIAN MASYARAKAT.
  • Gosip
Gosip merupakan berita yang menyebar belum tentu atau tanpa berlandaskan kenyataan atau fakta.pada umumnya gossip muncul bila pernyataan secara terbuka tidak mungkin dilontarkan.gosip dapat berfungsi sebagai pengendalian sosial apabila ada budaya malu. Orang malu apabila menjadi sasaran gosip, maka ia berusaha berbuat baik dan sewajarnya.
  • Teguran
Teguran adalah peringatan yang dilakukan oleh satu pihak kepada pihak yang lain. Teguran bertujuan untuk menyadarkan pihak yang melakukan prilaku yang menyimpang. Teguran dapat dilakukan oleh seorang kepada orang lain, seorang kepada kelompok lain, satu kelompok pada seseorang atau dari kelompok kepada kelompok yang lain. Teguran dapat dilakukan secara lisan dan tertulis.
  • Hukuman (sanksi)
Hukum dan sanksi adalah prilaku tertentu yang sifatnya menegakkan atau menimbulkan penderitaan yang diberikan kepada pihak prilaku-prilaku menyimpang. Pemberian hukuman biasanya dilakukan oleh pihak yang berwenang. Hukum mempunyai dua fungsi yaitu:
Menyadarkan pelaku prilaku menyimpang sehingga tidak melakukan prilaku menyimpang lagi.
Memberikan contoh kepada pihak yang tidak melakukan prilaku menyimpang, bahwa bila mereka melakukan  perilaku menyimpang akan mendapatkan hukuman
  • Pendidikan
Pendidikan merupakan lembaga pengendalian sosial yang berperan sebagai tempat seseorang menjadi tahu, memahami, mengakui, dan bersedia berperilaku sesuai dengan norma yang berlaku dalam masyarakat .pendidikan dapat berlangsung dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat. Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang mampu mensinergikan antara pendidikan yang terjadi di dalam keluarga, sekolah dengan masyarakat.
  • Agama
Agama adalah suatu system terpadu yang terdiri atas kepercayaan dan praktik yang berhubungan dengan hal yang suci. Kepercayaan dan praktik tersebut mempersatukan semua orang beriman dalam suatu komunitas moral. Agama mengajarkan apa yang baik dan apa yang harus dilakukan umatnya.

MANFAAT LEMBAGA PENGENDALIAN MASYARAKAT.
  1. Membantu seseorang agar tidak melanggar norma sosial.
  2. Memberikan efek jera kepada pelaku pelanggar norma sosial.
  3. Mengubah orang yang berkepribadian buruk ke orang yang kepribadian baik.
  4. Menyadarkan pelaku prilaku menyimpang sehingga tidak melakukan prilaku menyimpang lagi.
  5. Memberikan contoh kepada pihak yang tidak melakukan prilaku menyimpang, bahwa bila mereka melakukan  perilaku menyimpang akan mendapatkan hukuman

PERAN GURU DALAM MENERAPKAN TATA TERTIB SEKOLAH.
Peran guru dalam menerapkan tata tertib sekolah sangatlah banyak, salah satunya yaitu sebagai motivator, dikatakan sebagai motivator karena guru sering memberikan nasihat-nasihat kepada siswa-siswanya agar tidak melakukan hal-hal yang melanggar tata tertib sekolah.selain itu guru juga berfungsi sebagai pembimbing dan pengawas dalam menerapakan tata tertib yang ada di sekolah. Di katakan sebagai pengawas karna guru memberikan efek rasa takut bagi siswa agar tidak melanggar tata tertib sekolah karna guru memiliki wewenang untuk memberikan hukuman kepada siswa yang melakukan pelanggaran.

SOLUSI YANG TEPAT DALAM PENERAPAN ATURAN SOSIAL.
Solusi yang tepat dalam penerapan aturan sosial adalah kesaran diri sendiri, kerana walaupun seseorang telah mengetahui aturan aturan sosial yang berlaku tetapi dia belum sadar akan dampak-dampak negatif jika melanggrar aturan-aturan tersebut, maka pasti orang tersebut akan melakukan pelanggaran juga. Maka Solusi yang tepat dalam penerapan aturan sosial meberikan nasihat-nasihat yang dapat membantu seseorang untuk menyadari perbuatannya.

PERAN ATURAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT.
Aturan sosial sangat berperan dalam kehidupan bermasyarakat karena tanpa adanya aturan sosial kehidupan masyarakat akan terbengkalai dan timbul banyak kejahatan di mana-mana. Tetapi jika kelompok masyarakat menerapkan aturan-aturan di lingkungannya dapat meminimalisir tingkat kejahatan.

Kesimpulan.
  • Berdasarkan analisa diatas kami memetik 3 kesimpulan yakni :
  • Penerapan aturan sosial dalam kehidupan bermasyarakat adalah segala sesuatu yang mengatur masyarakat untuk melakukan perbuatan baik dan menghindari perbuatan yang tidak baik(buruk).
  • Guru sering memberikan nasihat-nasihat kepada siswa-siswanya agar tidak melakukan hal-hal yang melanggar tata tertib sekolah.
  • Solusi yang tepat dalam penerapan aturan sosial meberikan nasihat-nasihat yang dapat membantu seseorang untuk menyadari perbuatannya
Saran
  • Saran-saran kami kepada teman-teman yakni :
  • Sebaiknya teman teman harus lebih memperhatikan nasihat nasihat yang diberikan guru maupun orang tua.
  • Sadar akan dampak-dampak negatif jika melakukan pelanggaran.
  • Menasehati atau menegur teman yang melakukan pelanggaran.

Sosialisasi Sebagai Proses Pembentuk Kepribadian

Standar Kompetensi        : Menerapkan Nilai dan Norma Dalam Proses Pengembangan Kepribadian
Kompetensi Dasar          : Menjelaskan sosialisasi sebagai proses dalam pembentukan  kepribadian


1. Pengertian Sosialisas
Sosialisasi adalah konsep umum yang bisa dimaknakan sebagai sebuah proses di mana kita belajar melalui interaksi dengan orang lain, tentang cara berpikir, merasakan, dan bertindak, di mana kesemuanya itu merupakan hal-hal yang sangat penting dalam menghasilkan partisipasi sosial yang efektif. Sosialisasi merupakan proses yang terus terjadi salama hidup kita.
Ketika bayi dilahirkan, dia tidak tahu apa-apa tentang diri dan lingkungannya. Walau begitu, bayi tersebut memiliki petensi untuk mempelajari diri dan lingkungannya. Apa dan bagaimana dia belajar, banyak sekali dipengaruhi oleh lingkungan sosial di mana dia dilahirkan. Kita bisa berbahasa Indonesia karena lingkungan kita berbahasa Indonesia; kita makan menggunakan sendok dan garpu, juga karena lingkungan kita melakukan hal yang sama.

2. Agen sosialisasi ada empat yaitu keluarga, teman bermain, lingkungan sekolah, dan media massa.
  • Keluarga merupakan lingkungan utama yang dikenal oleh anak. Agen sosialisasi di lingkungan keluarga meliputi orang tua, saudara kandung, bahkan untuk lingkungan besar termasuk kakek, nenek, paman, bibi dan sebagainya. 
  • Teman bermain Anak mulai bergaul dengan lingkungan selain keluarganya. Misalnya; tetangganya atau teman sekolahnya, berarti anak menemukan agen sosialisasi yang lain. Pada lingkungan ini seorang anak mempelajari berbagai kemampuan baru, dia melakukan interaksi sosial sederajat, anak memasuki game stage yaitu mempelajari aturan yang mengatur peran orang lain yang kedudukannya sederajat.
  • Lingkungan sekolah atau pendidikan formal seorang anak mulai mempelajari hal-hal baru yang belum dipelajari dalam lingkungan keluarga maupun kelompok bermain. Pendidikan formal mempersiapkan penguasaan peran-peran baru yang akan digunakan di kemudian hari, pada saat anak tidak tergantung pada orang tua lagi. Di lingkungan sekolah, seseorang belajar bahasa (mendengarkan berbicara, membaca dan menulis), belajar matematika, ilmu pengetahuan sosial dan pelajaran lain-lain. Di lingkungan sekolah, para siswa belajar kemandirian, prestasi, umum dan khusus.
  • Media masa, baik media cetak (surat kabar, majalah) maupun elektronik (radio, televisi, film, internet) merupakan bentuk komunikasi yang dikatagorikan sebagai agen sosialisasi. Pesan-pesan yang disampaikan baik melalui surat kabar, majalah, radio, televisi, film dan internet akan mempengaruhi perilaku seseorang. Misalnya, anak mengikuti gaya mode dan penampilan para artis.

3. Tujuan dan Indikator Keberhasilan Proses Sosialisasi
a. Tujuan sosialisasi
Tujuan sosialiasi yaitu sebagai proses pengenalan diri sendiri dan orang lain dengan perannya masing-masing. Melalui sosialisasi, seseorang dapat menyesuaikan perilaku yang diharapkan, mengenal dirinya dan mengembangkan segenap potensinya untuk menjadi anggota masyarakat dengan menanamkan nilai-nilai dan kepercayaan sebagai pedoman dalam kehidupannya.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tujuan sosialisasi adalah:

  • Untuk mengenal dan mengetahui lingkungan sosial di mana seseorang individu bertempat tinggal, misalnya mengenal anggota keluarga (ayah, ibu dan saudara-saudaranya).
  • Untuk mengenal dan mengetahui lingkungan sosial masyarakat. Misalnya mengenal teman bermain, mengenal tetangga.
  • Untuk mengenal lingkungan alam sekitar. Misalnya mengenal kedudukan tempat tinggalnya di antara masyarakat dan mengenal lingkungan tempat bekerja.
  • Untuk mengenal sistem nilai-nilai norma-norma yang berlaku di lingkungan masyarakat. Misalnya, mengenal adat istiadat, mengetahui peraturan-peraturan yang berlaku dan sanksi-sanksi yang diterapkan.
  • Untuk mengenal dan mengetahui lingkungan sosial budaya sehingga dapat menyesuaikan diri dengan masyarakat.

b. Indikator Keberhasilan Proses Sosialisasi Keberhasilan seseorang individu dalam proses sosialisasi dapat dilihat dan diukur dari adanya indikasi-indikasi sebagai berikut:

  1. Dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial dan lingkungan alam sekitarnya, hal ini dapat dan seorang mengenal keluarga, saudara, tetangga.
  2. Dapat berintegrasi dengan lingkungan sosial masyarakat.
  3. Adanya peningkatan status dan peranan seseorang dalam usaha peningkatan kasir.

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses Sosialisasi Keberhasilan proses sosialisasi oleh beberapa faktor baik yang berasal dari diri individu, wawasan biologis, potensi dirinya dan faktor yang berasal dari luar dirinya.
a. Faktor dari dalam
Faktor yang berasal dan dalam individu seseorang meliputi:
1. Bilogis yang meliputi bentuk tubuh, golongan darah, wajah alat indera.
2. Tingkat kecerdasan atau Intelegensi Question (IQ).
3. Tingkat emotional atau Emotional Question (EQ) dan
4. Potensi, bakat, serta keterampilan.

b. Faktor dari luar
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses sosialisasi yang berasal dari luar yaitu lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat setempat, lingkungan bermain/pergaulan, lingkungan pendidikan, dan lingkungan pekerjaan.


5.Pembentukan Kepribadian
a. Faktor-faktor pembentukan kepribadian Istilah “Kepribadian” adalah sebagai ciri-ciri watak seseorang individu yang konsisten, yang memiliki identitas khusus sebagai individu. Ciri khas tersebut berbeda antara individu yang satu dengan individu yang lainnya.
Beberapa faktor yang mempengaruhi pembentukan kepribadian seseorang adalah:
1. Faktor keturunan
2. Faktor lingkungan alam
3. Lingkup budaya
4. Situasi

b. Unsur-unsur pembentukan kepribadian
  • Pengetahuan Pengetahuan merupakan unsur-unsur yang mengisi akal dan alam jiwa seseorang manusia yang sadar, dan secara nyata yang terkandung di dalam otaknya. Seluruh proses akal manusia yang sudah jadi antara lain, persepsi, apersepsi, pengamatan, konsep maupun fantasi.
  • Perasaan Perasaan adalah suatu keadaan dalam kesadaran manusia, karena pengaruh pengetahuannya dinilai sebagai keadaan positif atau negatif. Adapun dorongan naluri antara lain, dorongan untuk memperatahankan hidup, dorongan seks, dorongan untuk berbakti, rasa, simpati, cemburu, dorongan akan kehendak bentuk, warna dan gerak.
c. Tipologi kepribadian
Tipologi kepribadian seseorang menjadi enam tipologi dan masing-masing memiliki karakter dan kedudukan yang berbeda-beda. Keenam tipologi yang dimaksud adalah:
  1. Realistis Tipe realistis yaitu seseorang yang menyukai kegiatan fisik yang menuntut kererampilan, kekuatan dan koordinasi.
  2. Investigatif Seseorang yang memiliki tipe investigatif menyukai kegiatan yang mencakup pemikiran, pengorganisasian dan pemahaman.
  3. Sosial Tipe sosial yaitu seseorang yang menyukai kegiatan yang membantu meringankan beban orang lain.
  4. Konversional Tipe konversional yaitu tipe yang menyukai kegiatan yang diatur dengan peraturan jelas.
  5. Enterfising Tipologi ini menyukai kegiatan di mana selalu ada peluang untuk mempengaruhi orang lain.
  6. Artistik Seseorang dalam tipologi ini menyukai kegiatan yang bersifat mendua, eksperesif, kreatif. Karakternya imajinatif, tidak teratur, idealis, emosional, tidak praktis. Kedudukannya: tukang cat, pemusik, penulis.

 


·         

SK dan KD mata pelajaran Sosiologi kelas X semester II

Nama Sekolah           : SMA Negeri . . . . . .
Mata Pelajaran          : Sosiologi
Kelas                        : X
Semester                  : II

Standar Kompetensi :  Menerapkan Nilai dan Norma Dalam
Proses Pengembangan Kepribadian

Kompetensi Dasar    : 1. Mendeskripsikan nilai dan norma yang
  berlaku dalam masyaraka
   2. Menjelaskan sosialisasi sebagai 
       proses dalam pembentukan 
       kepribadian.
   3. Mendeskripsikan terjadinya perilaku
  menyimpang dan sikap-sikap anti 
  sosial
   4. Menerapkan aturan - aturan sosial
  dalam kehidupan masyarakat

Silahkan teman-teman untuk lebih lengkapnya bisa download SILABUS kelas X smester 1 dan 2 klik disini

Senin, 12 Desember 2011

Batik Salem (Batik Brebesan)

          Batik Salem atau yang dikenal dengan motif Batik Brebesan adalah salah satu kekayaan asal Kabupaten Brebes, yang telah menjadi komoditas ekonomi warga Desa Bentar dan Bentarsari Kecamatan Salem.
          Batik Brebesan yang saat ini terus bersaing untuk merebut pasar nasional maupun internasional banyak dipengaruhi oleh daerah lain. Balai Besar Kerajinan Batik Jogjakarta mencatat berbagai peperangan yang terjadi pada abad ke 17,18 dan 19, merupakan faktor penyebaran batik ke berbagai daerah.
Keberadaan Batik Brebesan muncul sekitar abad ke 19, tepatnya pada tahun 1917 masehi. Menurut sumber yang didapat, keberadaan batik Brebesan atau batik Salem berawal dari kedatangan putri pejabat Pekalongan yang datang ke Salem, Brebes. Pada saat itu, sang putri jatuh cinta kepada pemuda Salem yang akhirnya menikah dan menetap di Desa Bentar.
          Dari kejadian tersebut, akhirnya keberadaan batik mulai muncul di Desa Bentar dan akhirnya menyebar ke desa tetangga, seperti Desa Bentarsari dan lainnya. Dari perkembangannya, saat ini batik Salem telah munculkan berbagai motif, diantaranya motif kopi pecah, manggar dan ukel dengan ciri khas warna hitam dan putih.
          Saat ini batik Salem telah menembus pasar nasional. Meski demikian, untuk lebih meningkatkan peminat batik Brebesan dari daerah lain, perlu dilakukan inovasi dalam hal motif batik, antar lain motif cicak dan buaya yang cocok diterapkan pada batik Brebesan. Ini mengacu kepada aspek budaya sekaligus sebagai bentuk pengembangan aspek seni batik.


Motif Batik Brebesan
          Selama ini, pembicaraan mengenai batik di wilayah pantura barat Jawa Tengah selalu mengait dengan Pekalongan yang telah memiliki kluster pengembangan industri batik. Padahal selama ini ada Kota Tegal dan Kabupaten Brebes yang berpotensi sebagai sentra batik di kawasan yang sama.
          Dari 17 kecamatan di Kabupaten Brebes, sentra perajin batik hanya terdapat di Kecamatan Salem. Itupun terpusat di 2 desa yakni Bentar dan Bentarsari. Berdasarkan catatan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Brebes, di daerah itu ada sedikitnya 200 perajin batik.
          Memang muncul pertanyaan kenapa wilayah Salem yang menjadi sentra industri batik. Secara geografis kecamatan itu berada di Brebes selatan dan yang dikembangkan lebih mencerminkan motif batik pedalaman dibandingkan batik pesisiran. Walaupun berdasarkan kajian Masiswo (2009) ciri khas batik Salem banyak dipengaruhi oleh batik Pekalongan (dari pola buketan), batik Surakarta/ Yogyakarta (dari pewarnaan, bentuk pola, dan pilihan motif), batik Tegal (dari pewarnaan soga), dan batik Banyumas (pewarnaan soga).
          Pewarnaan batik Salem didominasi warna hitam, cokelat, dan putih dengan motif pada mulanya kopi pecah, manggar, dan ukel. Selain motif klasik seperti sidomukti, plataran ukel baris dengan teknologi bedesan. Walaupun kini  perajin sudah menggunakan motif baru seperti bawang merah (brambang abang), sangkawung, gringsing, gribig, dan tentunya motif telor asin.

Jumat, 09 Desember 2011

Perubahab Sosial dan Budaya


Perubahan Sosial dan Budaya:
1.    Kingsley Devis: Struktur dan fungsi masyarakat.
2.    Samuel Koening: Modifikasi.
3.    Selo Soemardjan: Segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan yang mempengaruhi
       system nilai, sikap, pola perilaku diantara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
4.    William.F.Ogbrun: Perubahan mencakup unsur-unsur budaya material dan immaterial.
5.    Mac Iver: Perubahan terjadi apabila hubungan social terjadi equilibrium (seimbang).
6.    Gillin & Gillin: Suatu variasi dari cara-cara yang telah diterima yang disebabkan baik karena perubahan
       kondisi geografis, budaya, material, komposisi penduduk, ideology, maupun karena adanya difusi atau
       penemuan-penemuan dalam masyarakat.

Ciri-ciri perubahan sosial budaya:
•    Tidak ada masyarakat yang tidak mengalami perubahan.
•    Perubahan yang terjadi akan diikuti oleh perubahan yang lain.
•    Perubahan yang cepat akan mengakibatkan disorganisasi, namun akan diikuti dengan reorganisasi.
•    Perubahan tidak dapat dibatasi dalam bidang tertentu saja.
•    Secara topologis bias merupakan (Sosial proses, Segmentation, Struktural change, Change in group
      structur).
Proses perubahan sosial budaya:
    William f.ogbrun adalah ilmuwan pertama yang melakukan penelitian terinci mengenai perubahan yang sebenarnya. Prosesnya antara lain; Penemuan, Invensi (Cara penggunaan baru dari pengetahuan yang sudah ada), Difusi (Penyebaran).
Mekanisme perubahan social budaya:

  •     Pengaruh pertumbuhan penduduk
  •     Pengaruh modifikasi lingkungan
  •     Pengaruh kontak budaya
  •     Penemuan baru
  •     Peminjaman kebuadayaan
Substitusi adalah istilah yang digunakan untuk menunjukan bahwa unsur/kompleks unsur-unsur kebudayaan yang ada sebelumnya diganti dengan unsur baru yang memenuhi fungsinya.
REKAYASA SOSIAL & BUDAYA

Konsep Modernisasi
    Merupakan bentuk perubahan sosial yang terarah berdasarkan perencanaan yang bisa disebut “social planning”.
Syarat modernisasi:
1.    Melembaganya scientific thinking
2.    Sistem administrasi Negara yang baik
3.    Sistem pengumpulan data yang baik
4.    Iklim yang “favourable”
5.    Tingkat organisasi yang tinggi
6.    Sentralisasi wewenang dalam pelaksanaan “social planning”

A.    Contoh perubahan sosial
Sebelum Berubah                                                                                   Sesudah Berubah
1.    Banyak anak banyak rezeki                                                             1)    Dua anak dirasa sudah cukup
2.    Cara bergaul muda-mudi sangat terbatas                                           2)    Bebas
3.    Masyarakat menilai keturunan lebih berharga daripada kekayaan         3)    Sebaliknya
4.    Hubungan orang tua terhadap anak terbatas pada hal-hal tertentu        4)    Cenderung lebih bebas


B.    Contoh perubahan kebudayaan
Sebelum Berubah                                                                       Sesudah Berubah
1.    Manusia hidup di gua-gua                                                      1)    Rumah-rumah
2.    Tanah diolah secara manual dengan cangkul                           2)    Traktor
3.    Pabrik-pabrik menggunakan alat-alat sederhana                      3)    Menggunakan mesin, computer, robot
4.    Perdagangan anatar desa                                                      4)    Antar pulau bahkan antar Negara
5.    Alat transportasi antar pulau dengan menggunakan sampan     5)    Pesawat 

Modernisasi: Perubahan nilai yang mengarah pada pembentukan nilai-nilai yang lebih positif, efisien, efektif, dan lebih produktif dari sistem nilai sebelumnya.

Ciri-ciri manusia modern:
1.    Ciri dalam; sikap (attitude), sistem nilai, emosi.
2.    Ciri luar: lingkungan dan gejalanya, urbanisasi, pendidikan, politik, komunikasi    massa, industrialisasi.

Stategi menuju perubahan
Menurut “George Brown Isaac, Schien dan Bennis”, yaitu:
1.    unfreeaing (melonggarkan)
       Inovator: orang yang memberi perubahan
       Pendukung: orang yang menyebar perubahan
       Penerima: masyarakat yang menerima perubahan
2.    Change (teknis perubahan)
3.    Refreezing (pemantapan, membekukan)

Menurut “Lionbarge”:
1.    Upaya memperkenalkan unsur-unsur baru
2.    Upaya menarik perhatian hal-hal yang baru
3.    Menilai, mengadakan perbandiangan
4.    Mencobakan, demonstrasi
5.    Mementapkan, membekukan

Menurut “Rogers”:
    Pendekatan harus secara individual dan tidak secara missal. Jika dilakukan secara missal akan dipengaruhi oleh sifat-sifat koheresi hubungan sosila tertentu sehingga daya serapnya kurang.

TEORI-TEORI PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA

Teori evolusionisme
    Penganut teori ini berpendapat bahwa kemajuan itu mengikuti hukum-hukum/kaidah-kaidah alam.
“Augute Comte (1798-1857)” menyatakan bahwa alam pikiran manusia itu mengikuti 3 tahap tertentu:
1.    Theological
       Sesuatu yang dipahami bersal dari sesuatu yang supranatural, seseuatu yang bersifat suci.
2.    Metaphysical
       Sesuatu yang mulai dipahamkan dengan cara menggunakan akal, tetapi tidak ilmiah.
3.    Positivistic
       Sesuatu yang telah dipahamkan dengan menggunakan akal secara ilmiah.

“Herbert Spencer (1820-1903)” menyatakan bahwa proses evolusi berjalan berdasarkan hukum-hukum alam, dan manusia dalam hal ini tidak mampu mengontrol/mengendalikan.

“Wastermach” mencontohkan teori perkembangannya melalui pertumbuhan sistem perkawinan dan sistem waris.
# periode promiscuity
# periode group marriage
# periode poligami-poliandri
# periode monogamy

Teori neo- evolusionisme
“Talcott Parsons” bahwa perubahan itu tidak dapat dihindari.

Teori particularistic
Perubahan sosial merupakan hasil dari perubahan pada variable yang khusus.
DIFUSIONISME
•    Pada suatu periode teertentu terdapat kelompok masyarakat yang dominant sebagai sumber ide, sistem
     organisasi, dan sistem tekhnologi.
•    Masyarakat yang lainnya akan mengdopsi sistem tersebut.
Tokoh aliran ini adalah “Elliot Smith” yang menyatakan bahwa mesir adalah pusat/sumber kebudayaan dunia. Lawan dari teori ini adalah paralialisme yang menyatakan bahwa kebudayaan tumbuh secara sendiri-sendiri secara serempak.

Teori patirminisme
“Ellsworth Hwtington” keanekaragaman kebudayaan di dunia ini ditentukan oleh keadaan iklim yang berbeda-beda. Keadaan iklim disuatu daerah akan mnenentukan corak kegiatan kehidupan sosial suatu masyarakat.

Teori biological determinism
Factor biologis terutama factor ras dan keadaan kesehatan menentukan corak kegiatan dan kehidupan sosial suatu masyarakat.
Ras putih: sebagai penguasa, pintar, sumber kemajuan.
Ras kuning: sebagai perantara ras kulit putih.
Ras berwarna: sebagai ras penerima dan sebagia konsumen.

Teori socialistic
# aliran anarchism
# aliran marxism
# aliran Fabian sosialism
# aliran moralistic reformism

Teori cyclical change
* teory of history
* teory of recent history




Rabu, 07 Desember 2011

Kamus Bahasa Sunda OnLine

           Saya sebenarnya selama ini sudah lama sekali mencari situs Kamus Bahasa Sunda Online, tapi selalu saja saya tidak menemukan Situs Kamus Bahasa Sunda Online. Setiap saya memasukan keyword Kamus Bahasa Sunda Online di google.co.id saya hanya menemukan beberapa website yang memiliki judul seperti itu tapi setelah dibuka website itu sama sekali tidak memiliki kamus online yang saya cari. Tapi akhirnya Situs Kamus Bahasa Sunda Online itu ditemukan juga, setelah saya mencari dan membuka satu persatu halaman pencarian google.co.id dan pada waktu page 6 halaman google itu saya melihat website yang berjudulkan "kamus SUNDA-TOP". Awalnya saya ragu dengan website itu tapi akhirnya saya buka saja situs itu dan ternyata situs itu memang benar-benar Situs Kamus Bahasa Sunda Online yang saya cari.

           Apabila teman-teman membutuhkan situs kamus bahasa sunda online,ingin mengetahui bahasa sunda lebih banyak silahkan teman-teman gunakan tools ini : terjemah sunda-indo atau tarjamah indo-sunda

Senin, 05 Desember 2011

Asimilasi Sosial

          Asimilasi adalah pembauran dua kebudayaan yang disertai dengan hilangnya ciri khas kebudayaan asli sehingga membentuk kebudayaan baru. Suatu asimilasi ditandai oleh usaha-usaha mengurangi perbedaan antara orang atau kelompok. Untuk mengurangi perbedaan itu, asimilasi meliputi usaha-usaha mempererat kesatuan tindakan, sikap, dan perasaan dengan memperhatikan kepentingan serta tujuan bersama.
          Hasil dari proses asimilasi yaitu semakin tipisnya batas perbedaan antarindividu dalam suatu kelompok, atau bisa juga batas-batas antarkelompok. Selanjutnya, individu melakukan identifikasi diri dengan kepentingan bersama. Artinya, menyesuaikan kemauannya dengan kemauan kelompok. Demikian pula antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lain.

Syarat asimilasi
Asimilasi dapat terbentuk apabila terdapat tiga persyaratan berikut: 

  • terdapat sejumlah kelompok yang memiliki kebudayaan berbeda.    
  • terjadi pergaulan antarindividu atau kelompok secara intensif dan dalam waktu yang relatif lama
  • kebudayaan masing-masing kelompok tersebut saling berubah dan menyesuaikan diri.
Faktor pendorong
Faktor-faktor yang mendorong atau mempermudah terjadinya asimilasi adalah sebagai berikut. 

  • Toleransi di antara sesama kelompok yang berbeda kebudayaan    
  • Kesempatan yang sama dalam bidang ekonomi    
  • Kesediaan menghormati dan menghargai orang asing dan kebudayaan yang dibawanya.    
  • Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat    
  • Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan universal    
  • Perkawinan antara kelompok yang berbeda budaya    
  • Mempunyai musuh yang sama dan meyakini kekuatan masing-masing untuk menghadapi musuh tersebut.
Faktor penghalang
Faktor-faktor umum yang dapat menjadi penghalang terjadinya asimilasi antara lain sebagai berikut.
  • Kelompok yang terisolasi atau terasing (biasanya kelompok minoritas)    
  • Kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan baru yang dihadapi    
  • Prasangka negatif terhadap pengaruh kebudayaan baru. Kekhawatiran ini dapat diatasi dengan meningkatkan fungsi lembaga-lembaga kemasyarakatan 
  • Perasaan bahwa kebudayaan kelompok tertentu lebih tinggi daripada kebudayaan kelompok lain. Kebanggaan berlebihan ini mengakibatkan kelompok yang satu tidak mau mengakui keberadaan kebudayaan kelompok lainnya    
  • Perbedaan ciri-ciri fisik, seperti tinggi badan, warna kulit atau rambut 
  • Perasaan yang kuat bahwa individu terikat pada kebudayaan kelompok yang bersangkutan 
  • Golongan minoritas mengalami gangguan dari kelompok penguas

Wayang Golek

          Wayang Golek adalah suatu seni pertunjukan wayang yang terbuat dari boneka kayu, yang terutama sangat populer di wilayah tanah pasundan. 

Pengrajin Golek
          Wayang adalah bentuk teater rakyat yang sangat popular. Orang sering menghubungkan kata “wayang” dengan ”bayang”, karena dilihat dari pertunjukan wayang kulit yang memakai layar, dimana muncul bayangan-bayangan. Di Jawa Barat, selain wayang kulit, yang paling populer adalah wayang golek. Berkenaan dengan wayang golek, ada dua macam diantaranya wayang golek papak (cepak) dan wayang golek purwa yang ada di daerah Sunda. Kecuali wayang wong, dari semua wayang itu dimainkan oleh seorang dalang sebagai pemimpin pertunjukan yang sekaligus menyanyikan suluk, menyuarakan antawacana, mengatur gamelan mengatur lagu dan lain-lain.



Wayang Golek Sunda
 Perkembangan Wayang Golek

Sebagaimana alur cerita pewayangan umumnya, dalam pertunjukan wayang golek juga biasanya memiliki lakon-lakon baik galur maupun carangan yang bersumber dari cerita Ramayana dan Mahabarata dengan menggunakan bahasa Sunda dengan iringan gamelan Sunda (salendro), yang terdiri atas dua buah saron, sebuah peking, sebuah selentem, satu perangkat boning, satu perangkat boning rincik, satu perangkat kenong, sepasang gong (kempul dan goong), ditambah dengan seperangkat kendang (sebuah kendang Indung dan tiga buah kulanter), gambang dan rebab.
          Sejak tahun 1920-an, selama pertunjukan wayang golek diiringi oleh sinden. Popularitas sinden pada masa-masa itu sangat tinggi sehingga mengalahkan popularitas dalang wayang golek itu sendiri, terutama ketika zamannya Upit Sarimanah dan Titim Patimah sekitar tahun1960-an.
          Dalam pertunjukan wayang golek, lakon yang biasa dipertunjukan adalah lakon carangan. Hanya kadang-kadang saja dipertunjukan lakon galur. Hal ini seakan menjadi ukuran kepandaian para dalang menciptakan lakon carangan yang bagus dan menarik. Beberapa dalang wayang golek yang terkenal diantaranya Tarkim, R.U. Partasuanda, Abeng Sunarya, Entah Tirayana, Apek, Asep Sunandar Sunarya, Cecep Supriadi dll.
          Pola pengadegan wayang golek adalah sebagai berikut;
1) Tatalu, dalang dan sinden naik panggung, gending jejer/kawit, murwa, nyandra, suluk/kakawen, dan biantara
2) Babak unjal, paseban, dan bebegalan
3) Nagara sejen
4) Patepah
5) Perang gagal
6) Panakawan/goro-goro
7) Perang kembang
8) Perang raket
9) Tutug.
          Salah satu fungsi wayang dalam masyarakat adalah ngaruat, yaitu membersihkan dari kecelakaan (marabahaya). Beberapa orang yang diruwat (sukerta), antara lain:
1) Wunggal (anak tunggal)
2) Nanggung Bugang (seorang adik yang kakaknya meninggal dunia)
3) Suramba (empat orang putra)
4) Surambi (empat orang putri)
5) Pandawa (lima putra)
6) Pandawi (lima putri)
7) Talaga Tanggal Kausak (seorang putra dihapit putri)
8) Samudra hapit sindang (seorang putri dihapit dua orang putra), dan sebagainya.
          Wayang golek saat ini lebih dominan sebagai seni pertunjukan rakyat, yang memiliki fungsi yang relevan dengan kebutuhan-kebutuhan masyarakat lingkungannya, baik kebutuhan spiritual maupun material. Hal demikian dapat kita lihat dari beberapa kegiatan di masyarakat misalnya ketika ada perayaan, baik hajatan (pesta kenduri) dalam rangka khitanan, pernikahan dan lain-lain adakalanya diriingi dengan pertunjukan wayang golek.

Rujukan 

Ganjar Kurnia. 2003. Deskripsi kesenian Jawa Barat. Dinas Kebudayaan & Pariwisata Jawa Barat, Bandung. 

WayangGolek.Net, galeri dan uraian tokoh-tokoh pewayangan.

      Warna Background

      Pilih Warna Kesukaan Sobat

      Read more: Cara Mengganti Background Blog http://ojelhtc.blogspot.com/2011/12/cara-mengganti-background-blog.html#ixzz1hZhkaFGh Under Creative Commons License: Attribution Non-Commercial Share Alike

      Saeful Disqus

       
      Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Press Release Distribution